Setiap PDM Muhammadiyah Diharapkan Prioritaskan Tiga Pilar

PENGAJIAN BULANAN: Sekretaris PWM Jateng H Dodok Sartono mengisi Pengajian Bulanan di Gedung Dakwah PDM Muhammadiyah Kabupaten Semarang di Ungaran, Minggu (12/3/2023). FOTO:MUIZ/JATENGPOS

UNGARAN. JATENGPOS.CO.ID- Pimpinan Wilayah Muhamadiyah (PWM) Jawa Tengah (Jateng) meminta setiap Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) seluruh Jateng menguatkan Tiga Pilar di bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Penyantunan. Masing-masing pilar menjadi prioritas untuk lebih memajukan PDM di Kabupaten/Kota.

“Dari ketiga pilar dijalankan dengan baik untuk mendapatkan perhatian. Tidak perlu ketiga-tiganya berjalan bersamaan, bertahap dulu misalkan Pendidikan dulu baru kemudian Kesehatan dan Penyantunan,” ujar Sekretaris PWM Jateng, H Dodok Sartono saat mengisi Pengajian di PDM Muhammadiyah Kabupaten Semarang, Minggu (12/3/2023) pagi.

Dijelaskan Dodok diharapkan setiap PDM setidaknya mempunyai EBS (Evaluasi Belajar Semester) berjenjang Internasional untuk mengangkat lembaga pendidikan di daerahnya lebih mendapatkan perhatian masyarakat.

“Melalui fast program yang dicanangkan PWM Jateng sekolah-sekolah Muhammadiyah yang belum maju atau masih di bawah standar kita gendong bersama-sama agar bisa lebih mandiri. Kita akan bantu melalui dana ta’awun untuk pendidikan,” jelasnya.

Para santri Muhammadiyah Boarding School (MBS) dan Panti Asuhan Muhammadiyah turut mengikuti Pengajian Bulanan di Gedung Dakwah Ungaran, Minggu (12/3/2023). FOTO:MUIZ/JATENGPOS

Diharapkan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang besar dapat sengkuyung bersama-sama mengangkat AUM yang masih kecil. Sinergitas yang terbangun dapat menjadikan yang AUM kecil akan terbantu menjadi besar dan maju.

“Penguatan pilar ini (Pendidikan, red) sebagai kesiapan lembaga pendidikan Muhammadiyah menunjang kemandirian pilar Kesehatan. Rumah Sakit kita jumlahnya terbanyak di Indonesia, kita dapat mensuplai sendiri kebutuhannya seperti Alat Kesehatan (Alkes), Obat-obatan, Sarana dan Prasarana (Sarpras) dari hulu hingga ke hilir,” tandasnya.

Menurutnya, konsep kemandirian Rumah Sakit saat ini sedang dibahas. Diupayakan seluruhnya di Jateng nantinya dapat mandiri dan minimal berakreditasi B. Diantaranya, sekolah-sekolah Muhammadiyah mampu memenuhi kebutuhan rumah sakit sendiri, seperti SMK Muhammadiyah Sukorharjo sudah mulai mengerjakan Alkes, dan SMK Muhammadiyah Magelang membuat industri kayu atau mebeler.

“Bagaimana SMK-SMK kita yang hebat bisa menjadi unit-unit bisnis yang bisa mnsuplai AUM-AUM yang ada di Jateng,” tandasnya. (muz)