” Sinau Bareng ” Edukasi Pemasaran Wisata Rintisan

Pose Bersama : Para pengelola wisata rintisan tengah pose bersama di area wisata Curug Kedungkudhu Pudak Payung Semarang. FOTO : DWI SAMBODO /JATENG POS.

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Para pengelola tempat wisata rintisan yang ada di Semarang, mengaku senang dan memberi apresiasi atas langkah pemerintah untuk turut andil dalam mempromosikan tempat wisata lokal alami yang kini tengah berkembang.

Tidak saja memberikan arahan dan cara pengelolaan tempat wisata rintisan yang dikelola oleh warga setempat. Pemerintah Kota Semarang, juga terjun langsung dalam memberikan edukasi bagaimana menerapkan promosi profesional berbasis digital.

Melalui program ” Sinau Bareng ” pemerintah Kota Semarang akan menghelat kegiatan positif, kepada para pelaku industri pariwisata dalam konsep pemasaran tempat wisata rintisan.

Salah satu tempat wisata rintisan di Curug Kedungkudhu di wilayah kelurahan Pudak payung Semarang, menjadi jujugan program edukasi pemasaran tempat wisata berbasis market digital.

“Ada edukasi untuk para pengelola tempat wisata yang menjadi bagian dari pemerintah Kota Semarang, untuk menumbuhkembangkan tempat wisata rintisan. Program tersebut, berupa pembelajaran cara pemasaran dalam konsep modern berbasis konsep digital”, ujar Karis Koordinator program pemasaran Pemkot Semarang.

Kegiatan positif ini rutin dilaksanakan sebulan sekali dan diikuti oleh pengelola daya tarik wisata, pengelola desa wisata dan pengelola wisata rintisan yang bertujuan untuk menciptakan produk wisata baru dan menjual kepada target pasar.

“Produk wisata yang dibuat dapat berupa atraksi wisata, paket wisata, produk kuliner ataupun cindera mata. Keunikan dari kegiatan sinau bareng pemasaran ini tidak mengundang narasumber secara khusus, namun narasumber  berasal dari peserta yang lebih berpengalaman dalam penciptaan produk dan pemasaran atau pribadi – pribadi dari stakholder pariwisata lain yang dengan sukarela bergabung dalam komunitas sinau bareng ini untuk berbagi ilmu”, terang Karis.

Dalam konteks pembangunan destinasi ada 4 tahapan yakni, perintisan, pembangunan, pemantapan dan revitalisasi. Perintisan itu tahap paling awal dari sebuah pembangunan destinasi.

Wisata Curug ini dikelola oleh Pokdarwis yang berada di RW 1 Kelurahan Pudak Payung  yang beranggotakan kurang lebih 20 orang.

Devie Walangitan salah satu tokoh penggerak wisata dari kularahan Pudak Payung menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah dalam edukasi sinau bareng program pemasaran.

“Tentunya kami siap bersama sama memberdayakan masyarakat lokal untuk mengembangkan wisata rintisan, salah satunya curug Kedungkhudu. Program tersebut, kami harap bisa menjadi edukasi positif untuk para pengelola mampu mengelola sebuah destinasi pariwisata lokal yang bisa menarik pengunjung”, ujarnya. (ucl)