Sinergi BUMD Jateng menuju Holding Company

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi menyatakan, untuk meningkatkan produktifitas, pemerintah daerah akan melakukan upaya holding company (penggabungan badan usaha) terhadap sejumlah BUMD.

Holding company itu merupakan langkah tepat untuk meningkatkan kinerja BUMD. Dengan begitu, BUMD yang ada di Jateng bisa memberikan (pendapatan asli daerah) PAD bagi Pemprov Jateng.

“Diharapkan, holding company BUMD bisa semakin meningkatkan kinerja sehingga menghasilkan produktifitas sekaligus mampu memberikan PAD,” katanya, Senin (19/2).

Ia berharap, dengan holding company itu, bisa semakin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Semuanya demi kesejahteraan masyarakat Jateng,” harapnya.


Ketua Komisi C DPRD Jateng Asfirlah Harisanto, mengatakan selama ini ada beberapa BUMD di bidang keuangan dan non keuangan. Dalam upaya holding company itu, ia berharap semua BUMD bisa memberikan PAD untuk Jateng.

Baca juga:  Danseskoau : Dukung Kebijakan Pemerintah Untuk Tidak Mudik

“Holding company itu untuk mengayomi semua BUMD yang ada. Jadi, tidak ada yang merasa BUMD kecil atau besar sehingga semua sama,” tegas Legislator PDI Perjuangan itu.

Menanggapi hal itu, Direktur PT SPJT Krisdiani Syamsi mengatakan holding company merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kinerja BUMD. Ia menjelaskan selama ini PT SPJT sudah melakukan holding company, yang didalamnya ada beberapa BUMD.

“Selama ini kinerja sudah cukup baik. Upaya holding company itu semakin meningkatkan produktifitas sekaligus menyehatkan BUMD yang ada,” kata Kris, sapaan akrabnya.

Soal peningkatan kinerja, Direktur PT PRPP Jateng Titah Listiorini mengaku perusahaannya kini sudah berkembang dengan baik, yang didukung dengan semakin banyaknya wisatawan berkunjung ke objek wisata taman mini Jateng yakni Puri Maerakaca. Meski begitu, ia mengaku belum mampu memberikan deviden besar bagi pemerintah daerah selaku pemilik.

Baca juga:  Napi Narkotika Asal AS Kabur dari LP Krobokan

“Dengan adanya upaya holding company, maka nantinya perusahaan menjadi lebih kuat, terutama dari segi permodalan. Diharapkan, pada 2019 PRPP bisa memberikan deviden,” kata Titah.

Sementara, Direktur PT Jamkrida Nasir Siregar mengaku sepakat dengan adanya upaya holding company itu untuk peningkatan kinerja BUMD. Soal kinerja Jamrida, selama ini pihaknya memberikan jaminan perbankan bagi perusahaan yang telah melakukan pinjaman.

“Tidak hanya perusahaan, Jamkrida juga memberikan jaminan UKM. Dengan kinerja kami itu, kami mampu memberikan PAD untuk Provinsi Jateng,” kata Nasir.

Direktur PT BPR BKK Adit juga mengaku sangat mendukung upaya holding company karena peningkatan kinerja dapat didukung bersama BUMD lain. Ia mengaku kinerja perusahaannya sampai sekarang masih tergolong ‘sehat’.

Baca juga:  Personel TNI-Polri Gelar Apel Konsolidasi Pengamanan Sidang Sengketa Pemilu di Monas

“Ada 33 BPR dibawah kami. Dengan holding company, bisa memperkuat kondisi perusahaan,” tambah Adit. (Ahm)