Sinergi Puskemas Dan Kader Kesehatan Tekan AKI di Sragen

Ruang Persalinan di Puskemas Sumberlawang, Sragen. Foto: ars

JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Puskemas bersama kader kesehatan di Kecamatan Sumbelawang, Sragen terus bersinergi dalam menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Hebatnya, Puskemas Sumberlawang yang berada di pelosok utara Sragen ini telah menerapkan program Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (Poned)) yang menangani kasus kegawatdaruratan pada ibu hamil, bersalin, dan nifas. Tidak hanya itu,

selain menerapkan program Poned sejak tahun tahun 2012, Puskemas Sumberlawang juga menggandeng kader kesehatan di 77 posyandu dari 11 desa yang ada.

Kepala Puskemas Sumberlawang Rita Ernawati menjelaskan, layanan Poned memang telah diterapkan sejak tahun 2012 dan mendapatkan SK dari Dinas kesehatan Sragen tahun 2016. Sehingga Puskemas di Sumberlawang ini siap melayani kegawatdaruratan ibu dan bayi meliputi kemampuan untuk menangani dan merujuk dalam menekan AKI maupun AKB.

“Namun dalam melaksanakan program Poned secara maksimal untuk menekan AKI dan AKB, tidak sebatas dengan fasilitas kesehatan yang lengkap di Puskemas saja, tetapi juga bekerjasama denga berbagai stakeholder maupun kader kesehatan di tingkat desa,” papar Rita, Rabu (11/12).


Baca juga:  3,93 Juta Warga Jateng Masih Miskin

Menurut Rita, dalamam penanganan ibu hamil hingga proses persalinan maupun rujukan, Puskemas sejak dini sudah bersinergi dengan kader kesehatan di tingkat desa baik melalui Posyandu, Bidan Desa maupun Pos Kesehatan Desa (PKD).Seperti pemeriksaan berkala ibu hamil di Posyandu, sudah dilakukan pemetaan. Bila diketahui ibu hamil masuk dalam resiko tinggi (risti) mulai diterjunkan tim khusus dengan pengawasan dan monitoring yang ketat juga. Tidak hanya itu, bila dalam proses persalinan diketahui janin tidak berkembang dan ditemukan adanya kelainan juga langsung mendapatkan pengawasan sejak dini.

“Sehingga ibu hamil dana ketegori risti sudah ada perencanaan sejak dini sesuai Standar Operasional (SOP) seperti persiapan persalinan maupun rujukan,” tutur Rita.

Kemudian dalam proses rujukan sendiri, kata Rita, juga dilakukan stabilisasi pasien ibu hamil dulu. Sehingga pelayanan yang cepat juga tepat, jangan sampai maksudnya ingin cepat namun penanganan yang gegabah malah menimbulkan resiko tinggi.

Baca juga:  Unggul Pilkada Solo, Astrid Widayani Jadi Wakil Wali Kota Perempuan Pertama dalam Sejarah Surakarta

Setidaknya sinergi terus dilakukan berbagai pihak seperti camat, kades, perangkat desa untuk ikut dalam pengawasan ibu hamil dan dan bayi dalam menekan AKI dan AKB.

Ditambahkan Kepala pelayanan Poned Puskemas Sumberlawang Sunarsi, memang dalam proses persalinan ibu hamil di Sumberlawang dilakukan sudah sejak dini dengan bekerjasama dengan kader kesehatan melalui program Terampil Pengawasan Dini ibu Hamil (Trendi Bumi). Pengawasan mulai proses hamil hingga persiapan persalinan. Bila ditemukan kehamilan resti, sudah adan perencananan melalui tim Gawat darurat (Gadar).
“Tidak hanya sebatas koordinasi kader kesehatan ditingkat desa, tetapi juga antar kecematan. Lantaran tak jarang pasien bumil yang mungkin dari kecamatan lain melakukan persalinan di Puskemas Sumberlawang maupun sebaliknya. Dengan begitu semua data maupun pelayanan persalinan tetap terdeteksi sejak dini,” ujar Sunarsi.

Baca juga:  Meresahkan Masyarakat, Belasan Karaoke Ilegal di Demak Disegel

Wakil layanan Poned Suminarsih menjelaskan, selama ini dalam layanan Poned, Puskemas Sumberlawang bersinergi dengan 11 bidan desa, 77 Posyandu yang ikut melakukan deteksi sejak dini ibu hamil maupun pengawasan bayi.

“Bahkan tak jarang ibu hamil yang mungkin karena sudah usia lanjut yang malu untuk memeriksakan perkembangan janinnya, dalam pengawasannya juga melibatkan perangkat desa,” papar Suminarsih.

Berdasar data di Dinas Kesehatan Sragen tercatat 13 dari 25 Puskemas yang ada di Sragen telah melakukan pelayanan Poned dalam persalinan ibu hamil. Bahkan Puskemas Sumberlawang merupakan salah satu dari empat perintis layanan Poned seperti Sambirejo, Sukodono, Tangen dan Kedawung II.

Pelayanan Poned dalam menekan AKI dan AKB tentunya juga didukung para bidan desa dan kader Posyandu, PKK. Mereka tidak hanya mengawal dan mencatat secara rutin penyakit dan kondisi secara rutin, namun juga melakukan edukasi terhadap ibu hamil agar mau rutin memeriksakan kehamilannya. (ars)