JATENGPOS.CO.ID, BINTAN – Kapal Pesiar Genting Cruise kembali singgah di perairan Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (23/3). Kapal berkapasitas besar tersebut membawa sekitar 4.000 penumpang dari berbagai negara, termasuk wisatawan Indonesia.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bintan, Wan Rudy mengatakan, kembalinya Kapal Genting Cruise singgah di Bintan menjadi pertanda positif dan angin segar bagi pariwisata setempat. Artinya, pelayanan yang diberikan selama ini cukup memuaskan. Di samping itu, fasilitas atau destinasi yang tersedia juga memenuhi ekspektasi para pendatang.
Untuk perjalanan kali ini, lanjut Wan Rudy, wisatawan terbanyak yang diangkut Bintang Cruise berasal dari Singapura yakni berjumlah 2.582 orang. Disusul turis asal India (1.344 orang), Malaysia (196 orang), Thailand (35 orang), Indonesia (33 orang), China (27 orang), dan Jepang (26 orang). Selebihnya ada dari Australia, Bangladesh, Canada, Mesir, Jerman, Hong Kong, Myanmar, Taiwan, dan lain-lain.
“Kami bangga dan tersanjung karena banyak kapal pesiar yang singgah di perairan Bintan. Saat ini, manajemen PT Bintan Resort Cakrawala pun sedang melobby agar Caribbean Cruise bisa juga merapat ke Lagoi. Info yang masuk, kabarnya kapal ini akan membawa 6.000 penumpang. Doakan saja, mudah-mudahan mereka bisa singgah dan tamasya ke Lagoi,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Lagoi sendiri adalah kawasan pariwisata pantai eksotis yang namanya sudah cukup tersohor di kalangan wisatawan mancanegara. Beragam fasilitas tersedia di sini, salah satunya Bintan Lagoon Resort yang siap memanjakan tamu. Pantai di sini juga sangat menarik, dengan pemandangan laut biru yang menghadap Negeri Jiran.
Pesona Bintan yang bahkan mampu menarik sejumlah kapal pesiar, diacungi jempol oleh Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Boeralimar. Menurutnya, ide dari Bintan Resort Cakrawala perlu dicontoh.
“Ini baru keren. Walau Bintan tidak punya Benoa (seperti di Bali), tapi Genting Cruise tetap bisa sandar 2 km dari dermaga. Mereka senang. Tidak perlu terlalu banyak keluar modal, tapi cukup siapkan ferry jemputan pulang-pergi untuk bawa wisman tersebut. Sukses Untuk Bintan,” ungkapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, pembangunan pariwisata harus dilakukan bersama-sama. Tidak mungkin mampu dikerjakan sendiri. Harus kolaborasi, incorporated, dan sinergy. Basis pariwisata tetap budaya sebagai prioritas. Diikuti religi, alam dan baru manmade. Perlu juga dilakukan pertemuan atau pelatihan SDM pariwisata.
Menpar Arief menegaskan, tahun ini pihaknya masih akan meningkatkan potensi pariwisata perbatasan (crossborder tourism). Salah satu daerah prioritas adalah Kepulauan Riau. Menurutnya, ini sebagai upaya mencapai target kunjungan 20 juta wisman dan 275 juta wisnus di tahun 2019.
“Untuk merealisasikan target tersebut, harus diikuti kesiapan 3A. Yaitu akses, atraksi, dan amenitas. Bintan sudah memiliki semua itu. Jika pariwisata itu celana, Bali menjadi kantung kanan, Jakarta sebagai kantung kiri, dan Kepri di posisi kantung belakang. Bintan dengan segala potensinya, diharapkan bisa mendatangkan wisman di perbatasan,” tandasnya. (rif)