JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Dalam rangka Bulan Bahasa yang jatuh bulan Oktober, SMP Negeri 44 Semarang menggelar pentas teater dan lomba-lomba.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wadah kreativitas dan solidaritas antar kelas. Dilaksanaka dua hari Kamis (27/10) dan Jumat (28/10).
Pada Kamis pagi (27/10), kegiatan dibuka oleh siswa sebagai pewara, dengan sambutan Kepala SMP Negeri 44 Semarang, Muhammad Basuki, M.S.I. Dilanjutkan penampilan dongeng dari pendongeng Yayasan Yatim Mandiri Semarang yaitu Kak Jendro.
Dengan membawa boneka di tangan, Kak Jendro sebagai teman peraga yang biasa dipanggil Jojo, membuat siswa antusias dan gembira menyimak dongeng yang sarat nilai karakter luhur. Tema cerita yang diusung adalah cinta tanah air.
Kegiatan hari Kamis dilanjutkan perlombaan teater antar kelas dengan tajuk Teater Anak Hebat 44. Setiap jenjang kelas menampilkan cerita rakyat Nusantara. Tema teater diantaranya cerita Timun Mas, Asal-Usul Rawa Pening dan Andhe-Andhe Lumut.
“Ini merupakan proses kreatif yang komplit, muatan semua profil pancasila hampir tertuang dalam kegiatan ini. ,” tutur Lulus Aji Prihanto, selaku kesiswaan.
Kepala Sekolah juga menyampaikan, meskipun cerita yang diusung setiap jenjang sama, namun menghasilkan pentas drama yang khas ala karakter siswa masing-masing kelas.
“Alur berbeda, properti berbeda, make up dan kostum juga berbeda. Semua kreatif. Saya terhibur dengan penampilan anak-anak ini,”, tutur kepala SMP Negeri 44 Semarang.
Hari kedua Jumat (28/10) kegiatan diawali dengan upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda. Semua siswa dan guru mengenakan kostum berbagai macam. Ada yang mengenakan kostum daerah, ada yang mengenakan kostum cabang olah raga, ada juga kostum profesi.
Setelah upacara dilanjutkan kegiatan penilaian projek penguatan profil pelajar pancasila atau sering disebut P5. Acara semakin meriah karena ada penampilan flash mob dari beberapa siswa menarikan lagu Profil Pelajar Pancasila. Sambil penilaian P5 beberapa siswa diberikan kesempatan pentas menampilkan berbagai kreativitas.Antara lain berpuisi, balas pantun, nembang macapat, menyanyi dan menari. Lalu diakhiri pembacaan juara atau pemenang teater. (*/rif/jan)