JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Gugatan ijazah palsu milik Presiden RI, Jokowi yang disampaikan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat oleh Bambang Tri Mulyono, menuai reaksi sejumlah pihak, termasuk Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Surakarta.
Kepala Sekolah SMAN 6 Solo, Munarso membeberkan dokumen sekolah yang menyatakan bahwa Joko Widodo benar benar pernah bersekolah di SMA Negeri 6 Solo.
“Nama SMA Negeri 6 Solo sebelumnya bernama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP). Di tahun 1979 baru berubah menjadi SMA 6 Solo. Jokowi lulus dari SMPP dan menerima ijazah ketika sudah berganti menjadi SMAN 6 Solo. Tahun 1977 sudah ada siswa yang mendaftarkan, salah satunya ya Jokowi masuk sebagai siswa SMPP,” kata Munarso, ditemui sejumlah wartawan di sekolahan, Senin (17/10/2022).
Munarso juga mengatakan bahwa perubahan dari SMPP menjadi SMAN 6 Surakarta berdasarkan SK dari Korwil Jawa Tengah. Namun SK menteri Pendidikan dan Kebudayaan baru mengukuhkan dari SK Kanwil Jateng menjadi SMA Negeri 6 Surakarta tahun 1985.
“Jadi data terkait Joko Widodo sesuai fotokopi ijazah, nomor induknya sesuai nama yang bersangkutan sudah sesuai semua,” paparnya sambil menunjukkan bukti ijazah dan buku data siswa yang membuktikan ada nama Joko Wiudodo sebagai murid di SMAN 6 Surakarta.
Kisah semasa Jokowi bersekolah di SMPP juga dikemukakan rekan seangkatannya, yakni Prawoto (62). Dia merupakan teman Jokowi mulai dari kelas 1 hingga kelas 3. Menurutnya, sosok Jokowi merupakan siswa yang cerdas. Bahkan, Jokowi menurutnya pernah mendapat juara umum paralel ketika dia duduk di kelas 3 IPA.
“Meski di kelas tiga ambil jurusan IPA namun dia mendapat juara satu paralel umum. Saya ngalamin sendiri. Saksinya saya satu kelas terus (dengan Jokowi) bahkan ketika mau pilpres 2019, saya dipanggil Pak Presiden ke istana,” kata Prawoto.
Yang berkesan bagi Prawoto tentang Jokowi yakni saat ujian sekolah. Jokowi tidak mau mencontek atau memberikan contekan kepada temannya.
“Dia selalu menutupi kertas ujiannya dengan tangannya. Sampai ada teman saya yang nakal mau mencontek hasil ujiannya Jokowi dan tidak boleh lalu digajul. Kejadian itu sampat diingat saat teman-teman sekolah diundang ke istana, lalu Jokowi menanyakan nama preman yang dulu menurun hasil ujian saya,” papar Prawoto. (dea/sgt)