Solo Batik Carnival 2019 Diikuti 11 Negara Asia Tenggara

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Solo Batik Carnival 2019 siap digelar 26-28 Juli 2019. Lokasinya di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah. Event yang termasuk dalam Calendar Of Event 2019 Kementerian Pariwisata, bakal seru. Karena, akan diikuti 11 delegasi negara Asia Tenggara.

Staf Khusus Menpar Bidang Media dan Komunikasi Don Kardono, menilai event ini akan berlangsung luar biasa.

“Solo adalah daerah yang sangat menjaga budaya. Jadi event seperti Solo Batik Carnival 2019 dijamin bakal keren,” papar Don yang juga anggota tim kurator CoE 2019 Kemenpar.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, Solo adalah kota wisata dan budaya yang tak lepas dari peniggalan budaya leluhurnya yaitu, Batik. Menurut historikal kulturalnya, batik Solo menjadi salah satu akar pertumbuhan tradisi batik nusantara.

iklan

“Potensi batik yang sangat luar biasa dapat dipersentasikan serta di visualisasikan dalam beberapa hal. Diantara melalui Solo Batik Carnival. Silahkan datang dan saksikan Batik menjadi kostum yang sangat megah di Solo Batik Carnival 2019.

Baca juga:  Presiden Optimis Pariwisata Jadi Motor Penggerak Ekonomi Indonesia

Ke-11 negara yang dilibatkan dalam ajang ini yaitu, Indonesia (Wonderful Indonesia), Filipina (Kay Ganda Philippines), Malaysia (Truly Asia), Myanmar (Be Anchented, Myyanmar), dan Brunei Darussalam (The Greean Heart of Borneo).

Kemudian Laos (Simply Beatiful Laos), Vietnam (Times Charm, Vietnam), Kamboja (Kingdom of Wonder Kambiodia), Timor Leste (Being Fists Has Its Rewards), Thailand (Amazing Thailand) dan Singapura (Passion Made Passible).

Para peserta akan menunjukkan kemegahan kostum, yang mempresentasikan ke sebelas negara ASEAN atau Asia Tenggara. Berlenggak lenggok diatas Catwalk, sepanjang jalan 4 km dari arah Sriwedari sampai Benteng Vastenburg.

Ketua Yayasan SBC Susanto mengatakan, SBC 2019 mengambil tema “Suvarna Bhumi the Golden of ASEAN”. Suvarna Bhumi memiliki arti “Negara Emas”.

“SBC XII dapat diibaratkan sebagai ‘emas’ yang berharga dan dicari banyak orang. Sehingga SBC XII dapat menjadi daya tarik tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara,” tuturnya.

Baca juga:  Kelenteng Kebon Jeruk Semarang Doakan Pilpres Lancar

Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta Hasta Gunawan mengatakan, SBC termasuk top 100 event pariwisata nasional di Indonesia. Pihaknya berharap penyelenggaraan SBC mampu meningkatkan wisatawan datang ke Solo.

“Inilah kekuatan dari Solo sebagai kota pertunjukan. Solo biar dikenal dunia. Kalau dengar Solo pasti Indonesia dan Indonesia pasti Solo,” ungkap Hasta.

Sementara itu, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan, tema SBC XII yang diangkat merupakan upaya Pemkot Surakarta untuk menunjukkan Solo kepada dunia. Selama ini selalu ambil tema-tema lokal. Tahun ini berbeda dengan tema ASEAN. Untuk menunjukkan Solo ini ya Indonesia. Jadi, Indonesia itu bukan Bali saja.

“Solo Batik Carnival 2019 merupakan event tahunan, yang kali ini digelar untuk mengangkat citra batik dan Solo sebagai kota batik dunia. Ini konsisten dilakukan, untuk menjaga wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara menikmati batik di kota Solo, silahkan datang dan saksikan,” tutur Ketua Tim CoE Pelaksana, Esthy Reko Astuty.

Baca juga:  Menpar Paparkan Pertumbuhan Pariwisata Indonesia ke CNN

Sedangkan menurut Deputi Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Rizky Handayani. Solo Batik Carnival 2019 telah memperkuat branding Solo sebagai Kota Batik ke seluruh dunia.

“Solo Batik Carnival , sebuah event tahunan yang diadakan oleh Pemerintah Kota Surakarta. Seperti namanya, batik digunakan sebagai bahan utama pembuatan kostum,” tuturnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya turut mengapresiasi gelaran SBC 2019.Menurutnya, SBC melestarikan batik. Apalagi Solo sebagai kota Batik kreativitasnya sudah kuat. Track-nya sudah betul mendesain kota sebagai kota kreatif.

“Solo itu kuat fashion batiknya, dan sudah diperkenalkan melalui carnaval yang sudah punya karakter. Seperti Jember sebagai pionir dan Banyuwangi dengan ethno-nya. Industri batik, industri kreatif yang sudah lama hidup dan berkembang di Solo,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata.(rif)

iklan