JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Memasuki usia ke 62 tahun, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri atau yang lebih dikenal sebagai PT Tiga Serangkai masih tetap eksis di dunia penerbitan. Khususnya buku-buku pelajaran sekolah. Hal itu tak lepas dari inovasi yang terus dilakukan untuk mengimbangi bergulirnya zaman dengan tetap menjaga komitmen untuk menyajikan buku dengan standar kualitas tertinggi.
Chief Executive Officer (CEO) PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Eny Rahma Zaenah mengatakan, di tengah perubahan cepat yang terjadi saat ini, pihaknya juga terus mengambil inisiatif dan melakukan inovasi untuk melahirkan buku-buku terbaik sesuai kebutuhan dan tuntutan masyarakat pendidikan yang semakin tinggi. Termasuk tantangan untuk melakukan transformasi digital yang saat ini telah menjangkau berbagai sektor kehidupan masyarakat.
“Transformasi digital merupakan salah satu tantangan sekaligus peluang yang dapat dioptimalkan. Karena itu, saat ini kami terus mendorong digitalisasi buku-buku terbitan Tiga Serangkai. Target kami sampai akhir tahun sebanyak 5.000 judul buku sudah terdigitalisasi. Sampai saat ini realisasinya sudah 3.000 judul buka, sisanya kita kejar tahun ini,” jelasnya kepada wartawan di Ramayana Resto, Solo, Kamis (25/3).
Ia mengakui, tantangan dan peluang selalu ditemui di setiap masa selama perjalanan 62 tahun Tiga Serangkai. Dan selama itu pula tantangan yang ada justru bisa mendorong lahirnya inovasi.
Di sisi lain, meski terus mengikuti perubahan zaman dengan menghadirkan inovasi, namun komitmen terhadap kemajuan pendidikan Indonesia yang 62 tahun dipegang teguh Tiga Serangkai tidak akan pernah berubah. Karena hal itu sudah menjadi amanah dari pendiri perusahaan untuk terus merawat aset penting ini ke depan.
“Dari awal berdiri sampai saat ini kami selalu memastikan setiap materi buku-buku pelajaran sekolah yang diterbitkan telah melalui seluruh tahapan prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah. Komitmen dan konsistensi Tiga Serangkai untuk selalu menetapkan standar kualitas tertinggi dalam setiap produk penerbitannya menjadi salah satu kunci perusahaan mampu bertahan selama lebih dari enam dekade,” ujarnya.
Ditambahkan, General Manager PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Admmuawan. Semua buku baik teks maupun non-teks telah melalui standard operating procedure (SOP) yang ketat. “Wajib mengikuti kurikulum nasional dan disusun oleh penulis bersertifikasi. Editornya pun merupakan praktisi di bidangnya. Penyuntingan sampai percetakan melalui proses manajemen yang ber-ISO dan sebelum diterbitkan harus melalui telaah oleh yang ahli di bidangnya. Semuanya untuk memastikan kualitas terbaik,” paparnya. (jay/bis)
