JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Sempat vakum karena adanya Pandemi Covid-19, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah menggelar malam Anugerah Penyiaran 2021. Kegiatan dengan tema “Mendorong Kebangkitan Perekonomian Jawa Tengah Melalui Penyiaran” tersebut digelar Jumat (11/6) malam di Studio TATV di Solo.
Ketua KPID Jateng, Muhammad Aulia mengatakan, Anugerah Penyiaran 2021 ini diharapkan akan mendorong Lembaga Penyiaran (LP) di Jawa Tengah semakin bersemangat untuk berkompetisi dalam menghasilkan program-program siaran unggulan yang berkualitas serta pengelolaan lembaga penyiaran yang semakin baik. Sebab, kegiatan tersebut juga dapat dijadikan sebagai standar dan menjadi acuan keberhasilan dalams atu tahun terakhit.
“Untuk itulah KPID Jawa Tengah memandang penting adanya penyelenggaraan Anugerah Penyiaran ini, yang ditujukan bagi lembaga penyiaran untuk terus meningkatkan tata kelola lembaga yang baik. Lembaga penyiaran juga terdorong untuk menghasilkan program-program siaran yang semakin berkualitas,” katanya.
Ia menambahkan, lembaga yang mendapatkan anugerah dapat mentransfer knowledge kepada lembaga lainnya. Sebab mereka merupakan standar yang dicapai penyiaran tahun ini. “Untuk lembaga lain yang belum mendapatkan, dapat mengetahui standar penyiaran yang harus dicapai,” urainya.
Ditambahkan, Wakil Ketua KPID Jateng, Ahmad Junaidi. Malam Anugerah Penyiaran ini lebih dari sekedar seremonial biasa melainkan bentuk dorongan agar menghasilkan pengelolaan lembaga siaran serta isi siaran yang berkualitas.
“Sebab peserta dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari akademisi, tokoh masyarakat, tokoh media dan unsur pemerintahan. Karena itu, pemenangnya pasti memiliki pengelolaan lembaga siaran serta isi siaran yang berkualitas,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Anas Syahirul, ada delapan kategori penghargaan dalam Malam Anugerah Penyiaran 2021 kali ini. Diantaranya Iklan Layanan Masyarakat (ILM) terbaik versi radio dan televisi, kelembagaan radio swasta terbaik, televisi swasta terbaik, kelembagaan radio komunitas terbaik, kelembagaan radio siaran publik terbaik, life time achievement, serta peduli siaran kearifan.
“Kita melibatkan seluruh radio dan televisi lokal di Jawa Tengah dalam hal ini, ada 320 radio dan 50 televisi lokal yang dinilai oleh juri. Dewan juri didatangkan dari tiga unsur yakni unsur tokoh masyarakat, unsur pemerintahan dan unsur akademisi,” paparnya. (jay/bis)