spot_img
27.4 C
Semarang
Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

BOR Pasien Corona di Boyolali 89%, Pemkab Tambah Ruang Perawatan OTG

JATENGPOS.CO.IS, BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menambah ruang untuk perawatan pasien Corona atau COVID-19. Tempat baru itu digunakan untuk merawat pasien tanpa gejala atau OTG. Bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di rumah sakit di Boyolali, mencapai 89 persen.

Memanfaatkan gedung PGRI di Singkil, Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali Kota, difungsikan sebagai tempat isolasi terpusat. Gedung itu disekat-sekat dan diberi tempat tidur untuk isolasi pasien COVID-19 dan diberi nama Tempat Isolasi terpusat brotowali 3.

Kabid Pelayanan RSUD Pandan Arang Boyolali, dr Astrid Fitrian Purwandari, mengatakan tempat Isolasi terpusat Brotowali 3 di bekas gedung PGRI Singkil, merupakan upaya Pemkab Boyolali untuk mencegah penularan COVID-19. Di gedung ini memiliki kapasitas 60 tempat tidur.

“Namun akan ditambah lagi sebanyak 27 tempat tidur, sehingga total menjadi 87 tempat tidur. Brotowali 3 ini digunakan untuk pelayanan pasien COVID yang tanpa gejala, jadi nanti diharapkan yang tidak memerlukan infus ataupun oksigen,” kata Astrid, Senin (12/7) kemarin.

Brotowali 3 akan mulai dioperasionalkan dan menerima pasien Selasa 913/7) hari ini. Berbagai persiapan untuk menerima pasien telah dilakukan di tempat isolasi terpusat yang menempati gedung PGRI itu, Senin kemarin. Di dalam gedung telah disekat-sekat dengan menggunakan papan. Tempat tidur dan kasur juga telah dimasukkan. Petugas juga memasang sprei dan sarung bantal di setiap tempat tidur. Setiap ruangan, ada 8 tempat tidur dan dilengkapi dengan kipas angin.

Baca juga:  Polres Klaten Selidiki Selebaran Sindir Penanganan Covid-19

“Rencana besok (hari ini) sudah bisa menerima pasien,” jelas Astrid.

Sementara itu Bupati Boyolali, Mohammad Said Hidayat, juga menyatakan bahwa gedung PGRI sebagai tempat isolasi terpusat pasien Corona sudah siap difungsikan.

“Tempat Isolasi Terpusat di gedung PGRI sudah siap,” ujarnya.
Bupati Said Hidayat juga menyatakan, tempat tidur di rumah sakit di wilayah Boyolali untuk pasien Corona masih mencukupi. Bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur pasien COVID-19 saat ini mencapai 89 persen.

“Untuk ketersediaan kamar di rumah sakit sampai hari ini saya kira masih tercukupi. Kalau dalam hitungan prosentase, 89 persen yang ditempati. Artinya dari 369 tempat tidur, kurang lebih 328 yang ditempati,” ungkap Mohammad Said Hidayat kepada para wartawan usai mengikuti rapat paripurna penyampaikan Ranperda di Gedung DPRD Boyolali, Senin (12/7).

Baca juga:  Dua Atlet Sepatu Roda Sabet Medali Emas dan Perak di Popda Jateng

“Kita terus berdoa, semoga kamar-kamar yang ditempati ini segera terus berkurang. Artinya masyarakat semakin sehat, tersembuhkan dan dapat berkumpul dalam situasi yang normal secara keseluruhan,” kata Said.

Said juga mengaku, kasus COVID-19 di Boyolali memang terus meningkat. Namun, tingkat kesembuhan juga mengalami kenaikan.

“Tidak bisa kita pungkiri bahwa di Kabupaten Boyolali ini (kasus COVID-19) juga terus ada peningkatan. Tapi syukur Alhamdulillah, dua hari terakhir ini mulai tanggal 10 dan tanggal 11 Juli, peningkatan jumlah kesembuhan ini juga sudah menunjukkan peningkatan yang begitu baik,” terang dia.

Dijelaskan Said, pada tanggal 10 Juli 2021 terdapat kurang lebih 844 pasien COVID-19 di Boyolali yang dinyatakan sembuh. Kemudian pada tanggal 11 Juli, ada sekitar 458 yang juga dinyatakan telah sembuh dari paparan virus Corona tersebut. (aji/rit)

spot_img

TERKINI