JATENGPOS.CO.ID, KLATEN – Seorang penderita hipertensi berinisial JM (58) asal Kampung Dukuh, Kelurahan Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten menghembuskan nafas terakhirnya di dalam mobil setelah ditolak dari beberapa rumah sakit, Minggu (11/7).
Perwakilan keluarga JM, Joko Sudarsono (61), mengatakan, keseharian JM adalah bekerja sebagai sopir truk. Namun sudah satu pekan ini yang bersangkutan mengeluhkan sakit hipertensi. Selama hipertensi kambuh, keluarga sudah memeriksakan ke rumah sakit sebanyak dua kali.
“Hari ini dibawa ke rumah sakit lagi tapi tidak dapat tempat. Sudah muter-muter. Ada empat rumah sakit di Klaten penuh semua. Kemudian rencana dibawa ke rumah sakit di Yogyakarta tapi saat dalam perjalanan sudah meninggal dunia dan kembali dibawa pulang,” ujarnya, Senin(12/7).
Ia mengaku kecewa karena tak mendapatkan rumah sakit untuk perawatan adik kandungnya sampai meninggal dunia. Keluarga pun terkejut setelah dilakukan pemeriksaan swab antigen oleh tim medis, jenazah JM menunjukkan hasil positif Covid-19.
“Kalau pendapat saya sebetulnya tidak ada Covid-19 itu. Semua yang di rumah tahunnya Non-Covid-19. Saya juga mengeluh rumah sakit penuh semua, katanya tidak ada peralatannya. Kami sekeluarga kecewa,” tambahnya.
Sementara itu, Lurah Mojayan, Sarwadi, mengatakan, setelah mendapatkan kabar jika ada warganya yang meninggal dunia, pihaknya langsung berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan Tim SAR Kabupaten Klaten.
“Berhubung hasil pemeriksaan swab antigen menunjukkan jenazah positif Covid-19 maka proses pemakaman dilakukan dengan protokol kesehatan. Untuk tracing sudah dilakukan terhadap keluarganya dan hasilnya negatif,” paparnya.(aya/rit)