JATENGPOS.CO.ID, SOLO – DPC PDIP Kota Solo kembali mengadakan screening donor plasma konvalesen bagi masyarakat yang ingin menjadi pendonor plasma. Kegiatan yang juga digelar di Joglo Pucangsawit tersebut merupakan kali kedua yang digelar partai berlambang moncong putih itu.
Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, pihaknya kembali mengadakan kegiatan screening donor konvalesen mengingat masih tingginya kebutuhan plasma konvalesen. Hal tersebut terlihat dari antrean pasien Covid-19 yang membutuhkan donor sebanyak 97 orang berdasarkan data per 1 Agustus.
“Yang pertama kemarin dari 86 pendaftar yang bisa diambil plasmanya sebanyak 24 orang dan sudah diambil plasmanya untuk membantu pasien Covid-19 yang membutuhkan. Hari ini peserta yang ikut screening sebanyak 150-an orang. Harapannya semua bisa lolos jadi semakin banyak yang bisa dibantu,” jelasnya kepada wartawan.
Rudy, panggilan akrabnya mengatakan, kegiatan screening donor plasma konvalesen akan terus digelar PDIP. Dan ia tengah mengusahakan agar kegiatan screening bisa dilakukan setiap minggu, mengingat makin banyak warga yang antusias untuk menjadi donor. Di sisi lain mulai bermunculan calo plasma konvalesen yang meminta uang jasa kepada keluarga pasien setelah mencarikan pendonor.
“Kita ingin memberantas donor plasma, karena itu kita perlu gencarkan lagi gerakan donor plasma ini. Janganlah memanfaatkan kesusahan orang, gag boleh itu. Lebih baik darah kita dimanfaatkan tanpa pamrih dan itulah salah satu tekad kita untuk mewujudkan ideologi partai yang tidak pernah mengenal serta membanding-bandingkan serta membeda-bedakan orang,” ucapnya.
Rudy juga menegaskan telah meminta kepada PMI Solo agar mempermudah syarat donor plasma. Salah satunya dengan tidak mewajibkan calon pendonor menunjukkan hasil tes PCR negatif Covid-19. Namun hanya cukup dengan surat keterangan sehat dari rumah sakit ataupun puskesmas. Mengingat, PCR mandiri biayanya juga tidak kecil.
“Saya misalnya PCR mandiri delapan kali, ya nggak papa karena mampu, kalau yang nggak mampu. Mereka malah urung jadi donor hanya karena syaratnya memberatkan. Makanya saya minta agar syaratnya dipermudah,” ucapnya.
Selain mengimbau kader yang telah menjadi penyintas Covid-19 untuk menjadi pendonor plasma, mantan Walikota Solo itu juga memberikan contoh dengan mengikuti screening menjadi pendonor plasma. Ia berharap, plasma darahnya cocok sehingga bisa diambil dan digunakan untuk menolong pasien yang membutuhkan.
“Golongan darah saya AB. Jika ada warga yang membutuhkan donor plasma siap membantu. DPC PDIP juga memberikan penghargaan pada kader yang dua pekan lalu melakukan donor plasma,” tutup Rudy. (jay)