spot_img
26.1 C
Semarang
Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

36 Ribu Siswa SD – SMP di Boyolali Diajukan Vaksinasi Covid-19

JATENGPOS. CO. ID, BOYOLALI – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, mengajukan 36.000 pelajar SD dan SMP untuk mendapatkan vaksinasi Corona atau COVID-19. Hal tersebut untuk memberikan bekal imunitas kolektif agar ketika pembelajaran tatap muka (PTM) boleh digelar, guru dan siswa sudah siap.

“Data sudah siap, sudah saya kirim ke Dinas Kesehatan (Boyolali). Anak-anak sudah terkondisi, jumlahnya sudah, sudah tersosialisasi untuk menyukseskan vaksinasi pelajar,” kata Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Darmanto, Selasa (3/8/2021).
Dikemukakan Darmanto, untuk siswa SMP yang diajukan untuk mendapatkan vaksin Corona sejumlah 33.000 dan siswa SD sebanyak 3.000, baik sekolah negeri dan swasta se-Kabupaten Boyolali.
“Jadi total untuk SMP dan SD itu 36.000-an,” jelas Darmanto.
Vaksinasi COVID-19 bagi pelajar usia 12 sampai 17 tahun di Boyolali sudah dimulai tanggal 23 Juli 2021 lalu. Diberikan kepada 819 siswa SMP Negeri 1 Boyolali. Untuk vaksin dosis kedua akan dilaksanakan 14 hari kemudian.
Ditanya terkait pembelajaraan tatap muka, Darmanto mengatakan, hal tersebut tergantung kondisi peta risiko penularan virus Corona.
“Harapan kita semua tentu kondisi peta risikonya membaik. Alhamdulillah Boyolali sudah zona kuning. Saya harapkan semua tetap hijau. Petanya hijau, gurunya sudah vaksin, anak-anaknya sudah vaksin, tenaga pendidik kependidikan, siswa semua disiplin Prokes (protokol kesehatan), tentu semua kegiatan bisa kita jalankan dengan baik,” papar dia.
Darmanto juga berharap, PTM bagi siswa pendidikan dasar dan pendidikan usia dini ini dapat segera dilakukan. PTM diperlukan untuk siswa SD-SMP, dalam rangka pendampingan tumbuh kembang berjalan dengan baik dan normal.
“Karena kalau kami, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang mengelola pendidikan usia dini dan pendidikan dasar, SD-SMP, kalau PJJ (pembelajaran jarak jauh) berat. Karena mereka (siswa) butuh tatap muka dalam rangka pendampingan tumbuh kembang. Anak-anak itu sangat membutuhkan pendampingan supaya mereka bisa tumbuh kembang dengan baik, dengan normal. Itulah urgensinya PTM bagi pendidikan dasar dan pendidikan usia dini,” ujar Darmanto.
“Tetapi ketika kondisi tidak memungkinkan, ya gimana lagi. Sehingga posisi sekarang pengelolaan pendidikan tidak ideal menurut saya. Yang ideal ya campuran antara daring dan luring. Kita tunggu, peta risikonya,” pungkas dia. (aji)

spot_img

TERKINI