JATENGPOS.CO.ID, KLATEN – Nasib apes dialami Stanis Barus (50), petani asal Desa Manjung, Kecamatan Ngawen, Klaten. Sebab, bawang merah yang dibudidayakan di lahan persawahan hilang dicuri.
“Saya kehilangan barang ini dua malam yang lalu. Diambil malam-malam. Ada tiga baris sudah dicabuti. Saya ke sini (sawah) pagi setengah tujuh sudah kosong. Padahal saya setiap hari ke sini sampai sore,” ujar Barus, Jumat (6/8).
Ia tak menyangka ada orang tega memanen tanaman yang bukan miliknya. Padahal, bawang merah jenis Thailand Nganjuk (Tajuk) yang dibudidayakan di lahan seluas 100 meter persegi itu sebentar lagi memasuki masa panen.
“Tanaman ini kurang satu Minggu lagi akan panen. Sudah beberapa penebas kesini, ada yang nawar, tapi belum cocok harganya. Malah sekarang dicuri. Mungkin yang mengambil ini lebih membutuhkan,” tambahnya.
Barus memperkirakan bawang merah yang dicuri mencapai 6 kwintal. Total kerugian sekitar Rp 12 juta. Peristiwa pencurian ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian.
Menurutnya, kasus pencurian tanaman di area persawahan sangat sering terjadi. Sebelumnya, tanaman cabai milik petani lain di kawasan itu juga ludes dicuri.
“Sebenarnya bukan cerita baru kalau petani kehilangan tanamannya. Kebetulan hari ini saya yang mengalami. Ada teman-teman juga yang lomboknya (cabai) dicuri,” imbuh Barus.
Sementara itu, Kapolsek Klaten Utara, AKP Sugeng Handoko, membenarkan adanya peristiwa pencurian tanaman bawang merah di area persawahan tersebut.(aya)