29.2 C
Semarang
Minggu, 6 Juli 2025

Mengais Rejeki di Tengah Pandemi, Seniman Jajakan Wayang dan Kebaya di Solo

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Berjualan menggunakan mobil di pinggir jalan tentunya sudah bukan hal yang asing kita temui sehari-hari, apalagi di masa Pandemi Covid-19 ini. Dimana banyak tempat usaha gulung tikar, sehingga terpaksa berjualan di tempat umum.

Namun, apa yang dijajakan para seniman asal Boyolali dan Jogjakarta di Jalan Basuki Rahmat, Kerten, Laweyan ini jelas-jelas membuat mata terbelalak. Pasalnya, yang mereka pajang di bagasi mobil mereka adalah wayang dan kebaya.

Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes), mengenakan masker, mereka membawa wayang dan menawarkan kepada pengguna jalan yang melintas. Begitu juga para sinden pun antusias menawarkan aneka kebaya cantik yang digantung di pintu belakang mobil.

Para seniman yang biasanya berprofesi sebagai dalang dan sinden ini terpaksa menjual aset pentas mereka untuk menyambung hidup. Pasalnya, selama dua tahun berjalan mereka sama sekali tidak memiliki pemasukan menyusul larangan digelarnya pertunjukan wayang kulit. Karena itu, beragam cara pun dilakukan untuk bisa bertahan hidup.

Berjualan di pinggir jalan di kota bengawan pun menjadi salah satu pilihan karena mereka berharap di Solo yang dikenal sebagai kota budaya wayang kulit yang mereka jajakan bisa lebih laku.

“Kita mikirnya Solo itu kota budaya, pasti akan lebih banyak orang yang berminat membeli wayang. Sebenarnya mau ditawarkan ke kios-kios yang ada di Pasar Triwindu, tapi karena satu dua hal, akhirnya ya sedapatnya saja gelar jualannya,” ucap Bambang Wiji Nugroho, dalang asal Jogjakarta.

Baca juga:  Papan nama proyek kantor kelurahan Kroyo, Sragen. Foto: ARI SUSANTO / JATENG POS

Atas dasar pertimbangan itu pula, ia nekat jauh-jauh dari Jogjakarta untuk ikut bergabung dengan rekan-rekan dalang dan sinden di Boyolali ngluruk ke Solo untuk berjualan peralatan pentas.

“Dua tahun tidak pentas, otomatis kita juga tidak ada pendapatan. Padahal banyak cicilan yang harus tetap dibayar, biaya makan dan sekolah yang harus dikeluarkan. Selama ini kami juga tidak diam, sudah berusaha, tapi tetap saja gagal. Makanya selama ini menjual harta benda yang bisa dijual dan karena tinggal peralatan ndalang, ya sudah jual saja wong ya dua tahun tidak dipakai,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sudah berusaha mencari pekerjaan lain termasuk membuka usaha. Namun semuanya gagal, karena sejak awal keahliannya hanya mendalang. “Istri saya sampai jualan gorengan, tapi ya tetap tidak bisa menutup kebutuhan hidup. Jualan alat pentas lewat online juga tidak ada yang beli, makanya nekat ke Solo jualan di jalan,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu sinden asal Kecamatan Bawen, Boyolali, Devi Dhesanta (35) mengaku memilih menjual baju kebaya miliknya untuk bisa mendapatkan uang. Pasalnya, sama seperti para dalang, dirinya dan sesama sinden lainnya selama dua tahun ini juga tidak memiliki penghasilan sama sekali.
“Kebaya-kebayanya otomatis juga nganggur karena kami sudah dua tahun tidak bisa pentas. Makanya dijual saja, siapa tahu laku bisa nambah penghasilan,” ucapnya.

Baca juga:  Pastikan Warga Isoman Terjamin, Anggota DPR-RI Bagikan Sembako Door to Door

Ia menuturkan, selama ini seniman memang sama sekali belum mendapatkan bantuan dari Pemerintah, baik pusat maupun daerah. Padahal Pandemi Covid-19 jelas-jelas memberikan dampak bagi mereka karena tak bisa lagi mengais rejeki dari pertunjukan wayang.

“Mbok ya kita seniman ini diperhatikan juga. Bayangkan dua tahun tidak bekerja, setiap hari mikir mau jual barang apa. Sampai ada teman yang jual sepeda motor saking tidak punya uang buat makan,” tuturnya.

Devi dan juga Bambang sama-sama berharap ada kelonggaran bagi para seniman wayang kulit agar bisa kembali menggelar pertunjukan. Sehingga mereka bisa kembali bekerja dan mendapatkan penghasilan. “Kami siap kalau misal diterapkan protokol kesehatan ketat. Seperti pakai masker dobel atau bahkan jam pertunjukan dibatasi misalnya tidak semalam suntuk tapi cuma dua jam. Ndak papa, semua kami penuhi asalkan kami kembali bisa mencari makan,” ujar keduanya. (jay/rit)

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya