JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Pasar Kota kabupaten Sragen batal dibangun tahun ini. Padahal sudah sempat membuat heboh banyak pihak, termasuk para pedagang terkait penataan dan sebagainya. Namun bupati akan mengupayakan pengajuan kembali pada 2023 mendatang.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan pasar Kota Sragen urung dibangun atau direvitalisasi. Padahal pemerintah kabupaten Sragen sudah berupaya sosialisasi pada masyarakat. Bahkan sampai ada demo pedagang hingga pilkada memilih kotak kosong gara-gara isu pembangunan pasar kota.
”Kami sudah ke Kementerian PU, dilempar ke Kementerian Perdagangan. Kembali lagi ke Kementerian PU. Untuk mencari kejelasan anggaran Rp 200 miliar yang sudah disiapkan di perpres. Namun hilang ketiup angin karena Covid-19,” ujar Bupati kemarin.
Jadi sementara kondisi pasar Kota Sragen masih seperti sediakala. Karena tidak ada kepastian dari pemerintah pusat. ”Mungkin ada yang senang, ada yang nggak. Tapi insyaallah di 2023 keadaan membaik, Saya akan lobi lagi ke pemerintah pusat untuk penataan pasar kota agar lebih baik lagi,” ujar Yuni.
Sementara Ketua Paguyuban Kerukunan Pedagang Dalam Pasar Kota Sragen (KPPKS) Mario mengaku pasrah dengan keputusan pemerintah terkait revitalisasi pasar. Selama pedagang masih bisa mengais nafkah, menurutnya tidak masalah. ”Mau dibangun 2030 atau 2040 nanti juga nggak papa. Kami komitmen mendukung jika pasar mau dibangun kapanpun,” terangnya.
Bagi para pedangang saat ini lebih penting bisa berjualan dan didatangi banyak pembeli. Pihaknya sudah menghimbau para pedagang untuk beraktifitas seperti biasa.
Lantas sejauh ini dia menekankan bahwa pedagang bergotong-royong secara mandiri untuk mengatasi persoalan pasar. Seperti kerusakan atap, talang dan sebagainya. Karena memang sepengetahuannnya anggaran pemerintah untuk pasar memang cupet.(ars)