JATENGPOS.CO.ID, KARANGANYAR – Anggota DPR RI FPKB Luluk Nur Hamidah mengajak petani Jumapolo mengembangkan pisang Cavandis jadi komoditas ekspor. Lebih jauh lagi anggota Komisi IV dari dapil Karanganyar, Wonogiri, dan Sragen itu akan mendorong produksi hasil tani hingga ranah industri.
“Kebutuhan pasar terhadap pisang Cavandis ini sangat besar, suplainya kurang, jadi prospek bagus,” jelas Luluk Nur Hamidah saat menghadiri acara Penyuluhan Penanganan Pisang Cavandis bersama BPTP Jateng di Desa Paseban, kemarin.
Apalagi di wilayah Karanganyar letak geografisnya sangat potensial untuk semua tanaman. Jumapolo ini sudah dikembangkan, hal ini bisa jadi awalan untuk didorong jadi kawasan pisang Cavandis lebih baik lagi di Bumi Intanpari. Pisang Cavandis ini, lanjut Luluk, bisa jadi tanaman alternatif untuk dikembangkan selain tanaman lokal yang sudah dikembangkan seperti bawang putih dan jeruk lokal itu.
Diharapkan, dalam pengembangan ini sudah saatnya semua berpikir produksi hulu hilir dalam satu tarikan nafas. Produksi itu harus dijaga mutu, kualitas, keberlanjutannya, tapi juga berpikir agrobisnis, dan turunan budidaya pisang Cavandis ini.
“Produksi makanan olahan seperti kripik, susu, tepung, dan lainnya bisa dibuat. Jadi kita tak hanya jual buah segar tapi juga makanan olahan, bahkan untuk makanan olahan itu di pasar ekspor diminati dan terbuka sangat besar,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Karanganyar, Siti Maesaroh mengatakan, Pisang Cavandis ini lagi ngetren dikembangkan secara aklimatisasi ini sangat sulit. Itu BPPT harus di laboratorium pakai agar-agar, lalu dimasukkan botol.
“Alhamdulillah ini diberi 5.000 bibit. Semoga berkembang. Kurang air, ya nanti dikasih sumur atau embung. Minta Bu Luluk,” ujarnya. (yas)