spot_img
27.4 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Hindari Loss of Learning pada Siswa, Nadiem Dorong Pemda Segera Mulai PTM

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk segera melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Sebab jika terlalu menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), dikhawatirkan siswa akan mengalami lost of learning yang menyebabkan penurunan kompetensi peserta didik.

Hal tersebut diutarakannya usai melihat langsung pelaksanaan PTM di Kota Solo, yakni di SMAN 4 Solo dan SMPN 1 Solo, Senin (13/9).

“Kami sangat mendukung Pemda yang sekarang sudah di Level 1 hingga 3 untuk segera menggelar PTM terbatas tentunya dengan protokol kesehatan yang dikelola dengan baik. Sebab jika kita terus melanjutkan PJJ yang jelas-jelas tidak optimal dan tidak bergerak cepat maka kita akan menghadapi lost of learning yang permanen pada anak-anak kita,” tandasnya kepada wartawan.

Selain itu, lanjutnya, PJJ yang berkepanjangan juga bisa mempengaruhi kesehatan mental dan psikis para siswa. Sebab selain mereka merasa kesepian, selama belajar di rumah mereka juga dihadapkan pada berbagai macam konflik.

Baca juga:  Realtegic Group Dukung Program Perumahan Karyawan PT Pan Brothers

“Masalah kesehatan bisa menimbulkan dampak permanen pada anak, apalagi yang sedang berkembang. Sehingga di tengah Pandemi Covid-19 ini kita tidak hanya menghadapi risiko kesehatan, namun juga risiko kehilangan generasi sekarang. Ini yang sekarang sedang diperjuangkan Kemendikbud. Agar jangan sampai anak-anak mengalami lost of learning,” katanya.

Nadiem menilai PTM dengan protokol kesehatan ketat bukan menjadi alasan bagi pemda maupun sekolah untuk melaksanakannya. Sebab sebelum adanya lonjakan kasus akibat Varian Delta, sebanyak 30 persen sekolah di Indonesia sudah melaksanakan PTM terbatas. Dan selama itu jumlah laporan munculnya klaster baru juga sangat minim.

“Jadi PTM terbatas ini sebenarnya bukan hal yang baru. Sudah banyak sekali sekolah-sekolah yang melaksanakan tatap muka dengan protokol kesehatan. Jadi ini adalah melanjutkan apa yang tadi sudah ada. Ditambah di Jawa-Bali sekarang angka kasusnya juga terus menurun. Bagi saya sektor pendidikan adalah sektor yang paling esensial. Kalau mal, restoran dan tempat-tempat kerja lain sudah buka, tidak ada alasan lagi kenapa sekolah tidak dibuka,” ujar Nadiem.

Baca juga:  Muslimin Dilantik jadi Wakil Ketua, Unsur Pimpinan DPRD Boyolali Lengkap

Apalagi dari hasil kunjungannya ke sejumlah sekolah di Solo yang melaksanakan PTM, penerapan protokol kesehatan benar-benar berjalan dengan baik. “Menjaga protokol kesehatan wajib dilakukan karena itu adalah hak untuk terus PTM dan semuanya di tangan orang tua dan guru. Bagaimana kedepannya jaga kesehatan, orang tua harus menjadi monitoring di sekolah-sekolah,” tegas Mendikbudristek.

Sementara itu, Walikota Solo, Gibran Rakabuming mengatakan, orang tua tidak perlu khawatir anak-anaknya menjalani PTM. Sebab selain penerapan protokol kesehatan yang ketat, pihaknya juga terus memastikan vaksinasi pelajar segera selesai.

“Untuk yang TK dan SD juga tidak perlu khawatir, meski anaknya tidak bisa divaksin, tapi sudah terbentuk kekebalan komunitas. Karena guru-guru dan stafnya kan sudah divaksin semua. Dari sekolah-sekolah yang sudah melaksanakan PTM, termasuk di delapan TK yang kita jadikan pilot project juga sudah berjalan dengan baik, silahkan direplikasi untuk sekolah lain,” kata Gibran. (jay)

spot_img

TERKINI