JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Bakti untuk Negeri, merupakan program kolaborasi sejumlah BUMN, Kementrian Perhubungan RI, TNI, Polri dan pemerintah, dalam upaya percepatan pemulihan pandemi Covid18.
BUMN yang bergabung antara lain PT Jasa Raharja, PT Pertamina, Angkasa Pura, Pelindo II dan Telkom Indonesia.
Salah satu programnya adalah vaksinasi yang menyasar seluruh lapisan masyarakat. Seperti yang dicanangkan di kecamatan Ngemplak kabupaten Boyolali, Jumat (17/9/2021).
“500 ribu masyarakat sudah divaksin melalui Bakti untuk Negeri. Kali ini kita siapkan 25 ribu dosis vaksin untuk Soloraya dengan pembagian yang proporsional melalui puskesmas,” ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Kegiatan tersebut juga digelar bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional 2021. Dengan tema ‘Bergerak Harmonikan Indonesia’. Berkomitmen penuh untuk mendukung percepatan pemulihan pandemi covid19.
“Capaian vaksin di Kota Solo sudah hampir 100 persen, sementara daerah sekitarnya belum mencapai 50 persen, untuk itu kita dukung daerah Soloraya untuk mempercepat vaksinasi,”imbuh Budi Karya.
Pada kesempatan tersebut, kedatangan Menhub juga didampingi Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono, Dirut PT Jasa Raharja Rivan Ahmad Purwantono,
Direktur hubungan kelembagaan Jasa Raharja Munadi Herlambang, Direktur Operasional Dewi Aryani Suzana, Kepala Jasa Raharja Cabang Utama Jateng Jahja Joel Lami, Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan, dan sejumlah perwakilan BUMN yang terlibat.
Dirut PT Jasa Raharja, Rivan Ahmad Purwantono, menyatakan dukungannya atas upaya percepatan vaksinasi.
“Kami siap mendukung penuh upaya pemerintah menekan laju penyebaran covid19, salah satunya dengan melakukan percepatan vaksin untuk masyarakat,” ungkap Rivan.
Kakorlantas Polri, Irjenpol Istiono juga mengapresiasi atas soliditas dan sinergitas pemerintah, BUMN dan TNI Polri, kekompakan menjadi modal bersama akan mendukung percepatan vaksinasi.
“Sinergitas dan soliditas diperlukan untuk mendukung upaya percepatan pemulihan pandemi covid19. Termasuk soal pengaturan pembatasan mobilitas harus tetap terjaga, agar tidak euforia seperti di tempat wisata. Hingga pemerintah menetapkan kita ada pada kenormalan baru,” tandas Irjenpol Istiono. (Dea/aji/bis)