JATENGPOS.CO.ID, KARANGANYAR – Petani milenial digadang-gadang bakal mampu melejitkan pertanian Indonesia dengan berbagai tantangan dan hambatan termutakhir. Pasalnya, generasi muda itu memiliki sejumlah kelebihan yang bakal membawa sektor pertanian Indonesia menuju era kejayaan.
Demikian disampaikan Anggota DPR RI FPKB, Luluk Nur Hamidah saat berbicara dalam Bimbingan Teknis ke 5, Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh kerjasama dengan Kementan di Kusuma Sahid Prince, Senin (4/10). Acara tersebut bertujuan untuk memperkuat kelembagaan dan jejaring yang dibangun petani dan penyuluh.
“Petani milenial ini memiliki sejumlah keunggulan, yaitu daya penerimaan dan berbagai sikap terbuka, open mind. Itu membuat mereka memiliki cara sendiri membaca pasar dan memasarkan hasil produksinya,” jelasnya Legislator dapil Jateng IV (Karanganyar, Wonogiri, Sragen) itu pada wartawan, kemarin.
Kekuatan inovasi, lanjut Luluk, anak muda selalu ingin mencari hal baru untuk tingkatkan kualitas tanpa meninggalkan hal lama yang sudah baik. Termasuk cara-cara pengolahan tanah yang adaptif terhadap berbagai permasalahan yang ada.
“Cara tanam yang adaptif dengan perubahan iklim itu sebuah keniscayaan. Karena saat ini cuaca susah diprediksi dan hama sulit dikendalikan. Mereka berinovasi untuk antisipasi dan melakukan pencegahan untuk mencari solusi yang tepat,” ujar anggota Komisi IV itu.
Kekuatan kolaborasi yang dimiliki petani milenial dipercaya mampu memajukan sektor pertanian. Sebab, menurut Luluk, dengan cara berkolaborasi satu sama lain itu, harapannya para alumni Diklat ini nanti bisa membuat sejumlah kemajuan Pertanian Indonesia.
“Dengan keterbukaan informasi dan pengetahuan yang dikolaborasikan. Baik oleh perempuan dan anak muda, terjun langsung dan memilih sektor pertanian, itu bisa jadi kebanggaan dan mensejahterakan. Saya percaya kekuatan kolaborasi ini yang akan memajukan. Kompetisi itu perlu tapi porsinya kecil saja,” tandasnya. (yas/bis/rit)