26.5 C
Semarang
Senin, 7 Juli 2025

Desa Bakalan Gelar Potensi Budaya ‘Kidung Ruwat Rawat Dewi Sri’

JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Desa Bakalan, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, merupakan desa yang kaya akan asset seni budaya. Setidaknya ada dua sanggar seni besar yang eksis di Bakalan, yakni Sanggar Seni Sekar Jagad yang dipimpin Joko Ngadimin, eksis dalam seni rakyat dan Sanggar Seni Parikesit yang dipimpin Ki Dalang Sabar Sabdo.

“Memiliki banyak seniman menjadi modal bagi desa Bakalan untuk mandiri dan maju dengan kearifan lokal yang dimiliki. Untuk itu secara rutin digelar even budaya. Kali ini kami siap menggelar ‘Kidung Ruwat Rawat Dewi Sri’,” ungkap Yoyok Eko Tokoh Pemuda desa Bakalan Polokarto, Jumat (19/11/2021).

Melihat potensi seni yang berbeda di kedua sanggar tersebut maka munculah ide atau gagasan mengkolaborasikan antara tradisi ruwat dan seni rakyat kedalam sebuah pertunjukan atau shadow.

Acara tersebut akan dilaksanakan besuk tgl 24 November 2021 Pkl. 20.00 WIB – 23.00 WIB secara VIRTUAL di akun YOUTUBE CALLISTA TV.

Baca juga:  BKK dan REI Jateng Jalin Kerjasama Permudah Pembiayaan Properti Sektor Informal

“Tradisi ruwatan saat ini sudah mulai ditinggalkan masyarakat, tujuan kami yaitu untuk melestarikan seni dan budaya, sekaligus mempromosikan asset Desa Bakalan bidang seni budaya,” imbuh Yoyok.

Sekaligus saat ini Desa Bakalan, melalui BUMDes telah membangun Kolam Renang yang dinamai BAKLIBAY. Rencananya bukan hanya kolam renang itu saja, di lokasi tanah kas desa seluas +- 3.500 M2 tersebut, juga akan dibangun taman desa, pusat jajan (Food Courd Desa), serta akan dibangun limasan (rumah tempo dulu) yang fungsinya untuk kepentingan masyarakat Bakalan, dan saat ini ini sudah ada pasar desa sebagai penggerak ekonomi kerakyatan Desa Bakalan.

Hal ini sangat bagus, harus didukung masyarakat Bakalan pada khususnya, agar Desa Bakalan lebih maju, baik maju pembangunannya serta maju ekonomi masyarakatnya.

“Sebagai masyarakat Desa Bakalan, kami sangat mendukung progress dari BUMDES tersebut. Dengan adanya kolam renang BAKLIBAY, serta pendukung lainnya di lokasi tanah kas tersebut, dapat menggerakkan roda perekonomian, kedepan dengan adanya kedua sanggar tersebut bisa jadi Bakalan sebagai Tempat WISATA DESA, karena kearifan lokal yang masih terjaga dan terawat dengan baik,” imbuhnya.

Baca juga:  Ricuh Muscab PP Kabupaten Semarang, Keberadaan Stempel PAC Dipertanyakan

Sekaligus acara dan program ini sinergi dengan program Pemerintah Pusat, semua desa harus punya BUMDES, kedepan bukan hanya itu saja, Pemerintah Desa harus merintis sebagai Desa Digital, dan Desa Sinergi.

Dengan era digitalisasi seperti sekarang, Desa Digital sanagat sangat penting. Mau tidak mau, siap tidak siap, masyarakat harus mau dan belajar digitalisasi.

Untuk itu mengawali dari rencana Bumdes tersebut, kita harus saling mendukung, saling mengisi kekurangan yang ada, untuk mewujudkan DESA BAKALAN, MENUJU DESA MANDIRI BERBASIS KEARIFAN LOKAL. (Dea/bis)

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya