JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Boyolali Dasmadi, SE.MM dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar doktor dalam sidang terbuka di Universitas Unissula Semarang, Jumat (26/11) lalu. Dasmadi berhasil menyelesaikan desertasinya yang berjudul “Stimulation of Islamic Leadership Enterpreneur Menuju Peningkatan Kinerja Organisasi”, pada Program, Studi Doktor Ilmu Manajemen Pasca Sarjana Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Pada sidang yang diketuai Prof Dr Widodo tersebut, Dasmadi menghadapi cecaran ujian dari para pakar penguji, seputar penelitian yang dilakukan. Adapun penelitian dilakukan pada populasi penerbit yang tergabung dalam Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) yang berjumlah 1.235 penerbit.
Dalam paparannya, Dasmadi mengemukakan empat karakter dalam kewirausahaan Islam, yaitu, economic drivers, social drivers, environment drivers, dan value based drivers. “Dalam ekonomi Islam, bisnis dan etika yodak harus dipandang sebagau dua hal yang bertentangan, sebab bisnis yang merupakan simbol duniawi juga bersifat investasi akherat,” tukasnya.
Lebih lanjut, Pendiri Pondok Pesantren YPI Syahda ini memaparkan, dirinya mengajukan delapan hipotesis dalam penelitian yang dia lakukan. Hasil penelitian menunjukkan hipotesis yang diajukan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi.
Ayah dari Amirul Syhada Taruna, Hafidz Syahda Perwira dan Hafizha Syahda Hanifa ini menyampaikan, tantangan anggota IKAPI saat ini adalah menghadapi fenomena transformasi digital. Ditambah lagi perlunya upaya yang besar menanamkan minat baca di kalangan generasi muda. “Faktanya masih banyak penerbit yang bertahan dan produksi karya tulis juga sangat besar di Indonesia. Minat baca meningkat tetapi interaksinya lebih berbasis daring,” tukasnya.
Dasmadi memberikan sejumlah rekomendasi sebagai implikasi manajerial kepada perusahaan penerbit anggota IKAPI. Antara lain, anggota IKAPI harus mempertahankan relevansi pengetahuan dengan kebutuhan konsumen. Salah satunya melalui keunggulan kompetitif yang tidak dapat ditiru oleh pesaing, dengan cara memiliki nilai yang dapat diimplikasikan oleh pembaca.
Pada variabel moral enterpreneur, Dasmadi mengungkapkan pemimpin perusahaan penerbit anggota IKAPI harus mempertahankan dorongan dan inisiatif takwa sebagai kerangka kerja dengan mengajak memulai kegiatan dengan basmalah, meninggalkan pekerjaan untuk salat berjamaah, hongga memenuhi unsur halal produk penerbitan.”Penerbit harus memastikan produknya bukan karya jiplakan,” tandasnya.
Sedangkan terkait standar kualitas, disampaikan perlunya anggota IKAPI dalam mepertahankan kualitas konten, material fisik, desain, pemasaran dan pengemasan, serta memperhatikan limit waktu penerbitan.(bis/rit)