JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Capaian vaksinasi COVID-19 di sejumlah wilayah belum mencapai 100 persen. Masih banyak khususnya para Lansia yang belum mendapatkan vaksin ini.
Seperti di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, vaksinasi Lansia baru mencapai sekitar 80 persen.
“Dari target sejumlah 11.500, yang sudah tervaksin sekitar 9.100. Jadi ada diangka sekitar 80 persen,” ungkap Camat Ampel, Dwi Sundarto, disela-sela memantau vaksinasi door to door Rabu (8/12/2021).
Vaksinasi door to door itu dilaksanakan oleh Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Jawa Tengah. Bersama tim vaksinator, melakukan penyisiran terhadap warga yang belum tervaksin dari rumah ke rumah.
Menurut Dwi, vaksinasi dari BIN ini akan semakin menambah capaian vaksinasi di wilayah Kecamatan Ampel. Dari target 33.700, yang sudah divaksin sebanyak 30.800.
“Ditambah hari ini, Insya Allah sudah mencapai 91 persen,” harap dia.
Penyisiran vaksinasi bersama BIN ini di Kecamatan dilaksanakan di 7 desa. Yakni Desa Candi, Urutsewu, Tanduk, Sidomulyo, Ngargosari, Selondoko dan Ngampon.
“Jadi kami berterima kasih kepada seluruh jajaran, baik dari BIN, Puskesmas, TNI, Polri yang ikut menyukseskan ini dan kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah desa juga yang sudah menggerakkan warganya untuk bisa divaksinasi,” imbuh Dwi.
Dikemukakan dia, kendala vaksinasi lansia ini lebih banyak karena mereka tidak lolos skrining.
“Sebenarnya kita sudah ada edukasi kepada masyarakat, pada saat mau disuntuk itu skrining nggak lolos, mungkin tensi yang tinggi maupun komorbid,” jelasnya.
Sementara itu Kabinda Jateng, Brigjen TNI Sondi Siswanto, mengatakan Rabu (8/12) Binda Jateng menyelenggarakan vaksinasi massal pelajar/santri dan masyarakat secara door to door di empat Kabupaten di Jawa Tengah. Yaitu Kabupaten Purbalingga, Kendal, Boyolali dan Pekalongan.
“Dengan target sebanyak 11.000 dosis vaksin,” ujar Brigjen TNI Sondi Siswanto.
Dikemukakan dia, capaian vaksinasi di Jateng menunjukkan progres yang positif. Per 7 Desember 2021, prosentase capaian vaksinasi di Jateng mencapai 72,76 persen.
“Metode door to door atau jemput bola merupakan cara yang efektif untuk menyisir warga di wilayah agar memperoleh vaksin. Nakes dari Binda Jateng didampingi perangkat desa setempat langsung mendatangi kediaman warga untuk divaksin di rumah-rumah terutama untuk lansia dan difabel. Dengan adanya vaksinasi door to door sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat karena warga yang memiliki keterbatasan ke sentra vaksinasi dapat mendapatkan vaksin terutama kelompok lansia,” kata Sondi.
“Adanya kegiatan vaksinasi ini, kami berharap kekebalan komunal atau herd immunity dapat segera terbentuk, dan aktivitas ekonomi dapat kembali seperti sediakala,” pungkas dia. (aji)