27.4 C
Semarang
Minggu, 6 Juli 2025

Hadapi Ancaman Merapi Shelter dan TES Tetap Disiagakan

JATENGPOS.CO.ID, KLATEN – Pemkab Klaten tetap menyiagakan tiga shelter pengungsian dan tempat pengungsian sementara (TES) untuk penanganan ancaman Gunung Merapi. Shelter dan TES ini sudah disiagakan sejak aktivitas Gunung Merapi naik dari level waspada ke siaga pada 5 November 2020 lalu.

“Dulu TES sempat digunakan warga untuk mengungsi, namun kini warga sudah kembali ke rumah masing-masing. Meskipun status level Merapi belum turun,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Rujedi Endro Suseno, Rabu(8/12).

Meski tidak digunakan, imbuh Rujedi, shelter dan TES tersebut tetap disiagakan dan steril dari berbagai kegiatan. Kesiapan ini merupakan bentuk kesiapsiagaan terhadap potensi ancaman erupsi Gunung Merapi. Pasalnya, hasil koordinasi dengan BPPTKG menyebutkan, guguran awan panas dan lava pijar masih terjadi dengan radius maksimal kurang lebih 3 kilometer dari puncak merapi.

Baca juga:  8.551 Guru di Boyolali Sudah Divaksinasi COVID-19

“Baik shelter atau TES memang disiagakan untuk keperluan Merapi. Itu memang difokuskan untuk tempat pengungsian jika sewaktu- waktu terjadi erupsi,” tambah Rujedi.

Lebih lanjut Rujedi menjelaskan, tiga shelter pengungsian yang disiapkan berada di Desa Kebondalemlor Kecamatan Prambanan, Desa Menden Kecamatan Kebonarum, dan Desa Demakijo Kecamatan Karangnongko. Sedangkan tiga TES yang disiapkan berada di Kecamatan Kemalang yakni di Desa Balerante, Sidorejo, dan Tegalmulyo.

Sementara itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani meminta kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi ancaman Gunung Merapi semakin ditingkatkan menyusul terjadinya erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Salah satunya dengan mengecek kembali kesiapan shelter pengungsian di Klaten.

“Kita ada Merapi, maka harus hati- hati,” kata Sri Mulyani.(aya)

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya