JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Ketua DPR-RI Puan Maharani didampingi Menteri PUPR Basuki Hadi Moeljono dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, meresmikan Pasar Legi Solo, Kamis (20/1).
Pasar Induk kota Solo ini menelan biaya Rp 114,72 miliar, terdiri dari empat blok Blok A untuk buah dan sayur, Blok B untuk grabadan, Blok C daging dan parkir, dan Blok D daging dan ikan.
“Pasar menjadi denyut nadi perekonomian kota, sebagai sarana interaksi ekonomi masyarakat. Pasar tradisional harus tetap dipertahankan. Dengan menempati bangunan yang representatif ini, kondisi pasar menjadi nyaman dan bersih membuat ekonomi lebih baik,” kata Puan Maharani.
Harapan Puan, Pasar yang sudah baik ini bisa dirawat dan dijaga, Pasar Legi bisa jadi ikon kebanggaan kota Surakarta.
Saat meninjau pasar, Puan dan Gibran sempat melakukan transaksi non tunai dengan membeli minyak goreng, soun dan bawang merah.
“Tadi pedagang bilang senang pasar dibangun, dan berharap ramai meski masih pandemi. Saya tadi juga sempat transaksi non tunai. Sebagian lancar sebagian lagi masih terkendala sinyal. Saya sudah pesan mas Wali agar menambah WiFi atau penguat sinyal,” kata Puan.
Menteri PUPR Basuki Hadi Moeljono mengatakan sudah menjadi program presiden Jokowi, membangun fasilitas publik dengan tetap mempertahankan pasar tradisional.
“Pasar Legi menjadi pasar ke – 15 yang diresmikan. Di Jateng masih ada 14 lagi yang sedang dikerjakan. pasar yang dibangun dengan mempertahankan tradisional, agar lebih higienis, aman dan nyaman untuk berjualan,” kata Menteri Basuki.
Konsep arsitektur pasar bangunan gedung hijau tingkat pertama, dengan desain ramah lingkungan diharapkan bisa menjaga konsep tradisional.
Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyampaikan Pasar Legi yang baru terdiri dari empat blok dengan total kios ada 306 unit, 2.190 los dan plataran 700 pedagang.
“Pembangunan Pasar Legi ini diharap mendorong percepatan pemulihan Ekonomi rakyat. Pasar Legi sudah menjadi pasar modern dengan diberlakukan transaksi non tunai semoga dengan wajah baru ini bisa menjadi kebanggaan bersama,” ungkap Gibran.
Diketahui Pasar Legi terbakar hebat pada tahun 2018. Mulai dibangun pada November 2020 dan selesai satu tahun kemudian akhir tahun 2021, karena terkendala panbemi baru bisa diresmikan pada 20 Januari 2022. (Dea/ars/rit)