32.2 C
Semarang
Senin, 7 Juli 2025

Enam Ruang dan Pagar SMAN 1 Kemusu di Boyolali Rusak Diterjang Banjir

JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Banjir bandang menerjang SMA Negeri 1 Kemusu, Kabupaten Boyolali. Sebanyak enam ruang rusak dan dua pagar tembok sekolah ambruk. Sejumlah peralatan sekolah juga hanyut terbawa banjir.

Kepala SMAN 1 Kemusu, Muh. Zuhri, mengatakan enam ruang yang mengalami kerusakan akibat banjir yakni gudang, ruang kesenian, laboratorium fisika, laboratorium biologi, beberapa ruang kelas dan perpustakaan.
Paling parah di ruang gudang. Temboknya bagian belakang dan depan jebol. Pintunya ikut runtuh. Namun atapnya tidak sampai runtuh. Kemudian pagar tembok sisi selatan ambruk sepanjang sekitar 50 meter dan sisi utara sekitar 25 meter.

Sejumlah perabotan sekolah hanyut terbawa banjir. Banjir juga meninggalkan lumpur dan sampah-sampah di lingkungan sekolah maupun ruangan yang kebanjiran.

Muh. Zuhri menjelaskan banjir yang menerjang SMAN 1 Kemusu itu diawali hujan yang sangat deras mulai pukul 13.00 WIB, Kamis (27/1/2022). Intensitas hujan yang sangat tinggi itu membuat selokan di lingkungan sekolah tak mampu menampung.

“Akibat hujan deras itu selokan air yang di lingkungan SMAN 1 Kemusu bagian bawah itu tidak mampu menampung air. Sehingga air tertahan oleh tembok pagar di sebelah selatan,” jelas Zuhri kepada wartawan Jumat (28/1/2022).

Baca juga:  HIPMI Karanganyar Ingin Pengusaha Berinovasi Kala Pandemi

Hujan yang sangat deras sampai dua jam lebih itu, membuat air tertahan tembok pagar sebelah selatan volumenya sangat banyak. Tembok pagar itu akhirnya tak mampu menahannya dan ambruk sepanjang sekitar 50 meter. Kemudian air menerjang bagian gudang sekolah. Dinding tembok gudang pun ikut jebol di bagian belakang dan depan.

“Akhirnya air masuk ke lingkungan sekolah bagian bawah dari SMAN 1 Kemusu ini,” katanya.

Air mengalir ke utara melewati dan masuk ke sejumlah ruangan tersebut. Air tertahan di pagar tembok sekolah bagian utara. Banyaknya volume air dan derasnya arus, sehingga pagar tembok ini akhirnya juga runtuh sepanjang sekitar 25 meter.

“Saat air menjebol bagian gudang itu membawa barang-barang alat sekolah yang ada di gudang itu, antara lain meja kursi yang rusak dalam perbaikan, itu ikut hanyut melewati lingkungan sekolah dan akhirnya hanyut ke anak sungai,” imbuh Zuhri.

Baca juga:  Pensiunan PNS Korban Pembunuhan Berencana, Pelaku Sempat Ajak Berhubungan Badan

Menurut Zuhri, banjir itu hanya berlangsung sekitar 30 menit dan air sudah surut. Terkait kejadian ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Termasuk ke BPBD Boyolali, Forkopimcam Kemusu serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng.

“Karena kondisi cukup licin, banyak barang berbahaya, kami hari ini pembelajaran daring,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Cabang Dinas V Disdikbud Jateng, Sadimin, mengatakan telah melakukan inventarisasi kerusakan dan kerugian akibat banjir bandang ini. Kerugian ditaksir mencapai Rp 700 juta.

Untuk perbaikan sekolah di wilayah Boyolali Utara itu, akan dilakukan skala prioritas dan paling mendesak. Pasalnya, hal ini terkait dengan anggaran yang untuk tahun ini sudah digedok atau ditetapkan.

“Kita butuh air banyak untuk menyemprot ruang-ruang kelas, karena banyak endapan lumpurnya. Selanjutnya kami juga memantau kerusakan, mana yang menjadi prioritas diperbaiki,” kata Sadimin. (aji/rit)

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya