spot_img
27.4 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Boiler Berbahan Baku Sekam Padi Pertama di Indonesia Dikembangkan di Klaten

JATENGPOS.CO.ID, KLATEN – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sambutan yang dibacakan Sekda Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengapresiasi pengembangan boiler berbahan baku sekam padi yang dikembangkan di Klaten. Boiler berbahan baku sekam tersebut, menjadi terobosan energi terbarukan yang pertama kalinya dikembangkan di Indonesia. Bahan baku sekam disebut dapat mengurangi jejak karbon hingga 32 %.

“Energi Baru Terbarukan menjadi isu yang cukup krusial di Indonesia,” katanya, Rabu (15/6).

Disampaikan, sekam padi kurang dimaksimalkan penggunaannya. Padahal sekam padi memiliki banyak potensi untuk lingkungan, salah satunya dapat bermanfaat sebagai bahan bakar Boiler Biomassa. Abu sekam yang dihasilkan dari produksi Boiler Biomassa ini juga bisa dimanfaatkan lebih jauh lagi oleh petani sebagai pupuk pertanian organik.

Boiler Biomassa disebut dapat mengurangi jejak karbon hingga 32 % dari kegiatan produksi di Pabrik PT Sarihusada Prambanan. Boiler Biomassa ini menggunakan bahan baku sekam padi. Sekam padi yang merupakan limbah pertanian ini didapatkan dari berbagai wilayah di Provinsi Jawa Tengah, termasuk dari lahan pertanian di sekitar fasilitas Boiler Biomassa.

Baca juga:  Warga Botok Doakan Ilyas jadi Bupati Karanganyar

Diketahui, Klaten merupakan salah satu penyumbang produksi padi terbesar secara nasional. Boiler Biomassa ini dapat menurunkan emisi karbon sebesar 8.300 Ton CO2 atau setara dengan emisi karbon yang diserap melalui penanaman 120.000 pohon.

Direktur Bioenergi, Direktorat Jenderal EBTKE, Kementerian ESDM Edi Wibowo menyampaikan, pemerintah pusat dan daerah mendukung upaya transisi energi melalui penyediaan energi yang berbasis energi terbarukan dengan menggunakan biomassa sekam padi. Ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat, serta mendukung upaya pemerintah dalam pencapaian target bauran energi baru dan terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025. “Semoga dapat menjadi contoh bagi badan usaha lain utk secara masif mewujudkan efisiensi energi dan energi hijau yang lebih baik bagi lingkungan dan kesehatan,” ujarnya.

Baca juga:  Waqf Goes To Campus di UNS, Ajak Generasi Muda BerWaqaf, Potensi Dana Bisa Mencapai Rp 180 Triliun

Boiler Biomassa dikembangkan Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia, bekerjasama dengan Berkeley Energy Commercial Industrial Solution (BECIS) yang dikembangkan dalam kegiatan produksi PT Sarihusada Generasi Mahardhika di Klaten.

Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto mengatakan, perubahan iklim merupakan tantangan yang kian mengemuka. Kesehatan bumi dan kesehatan manusia menjadi perhatian dalam mengatasi dampak perubahan iklim, demi mewujudkan bumi dan masyarakat yang sehat.”Energi terbarukan ramah lingkungan menjadi pilihan tepat dalam mengurangi jejak karbon dalam proses produksi,” katanya. (rit)

spot_img

TERKINI