Oleh: Puji Harsono
(Dosen Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UNS Surakarta)
PADI lokal aromatic Rojolele Delanggu memiliki karakteristik nutty-like aroma (wangi). Menurut (Buttery et al. 1988), senyawa volatile muncul saat pembungaan. acetyl-1-pyrroline sbg aroma kunci beras aromatic. Mengacu pada Perlindungan Varietas Tanaman Kementan (2020), deskripsi padi Rojolele varietas Srinuk umur panen 120 hari, tahan rebah, anakan produktif 22 batang, bentuk gabah medium/warna kuning jerami/mudah rontok, bentuk beras medium, tekstur pulen, amilosa 15,9%, agak tahan tungro/blast.
Konsumen beras aromatic Rojolele terbatas pada kalangan tertentu yang mengutamakan mutu sebagai beras premium. Faktor yang mempengaruhi mutu gabah maupun beras adalah sifat genetik varietas, lingkungan tumbuh, penerapan teknologi budidaya dan teknologi panen serta pasca panen.
Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat Universitas Sebelas Maret (PKM UNS) Tahun 2022 bersama Kelompok Tani Sanggar Rojolele di Delanggu Kabupaten Klaten berupaya meningkatkan mutu beras padi Rojolele Srinuk melalui perbaikan teknik budidaya, penentuan kriteria panen yang tepat, perbaikan manajemen paska panen sehingga didapatkan kualitas beras sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) No.6128-2008 tentang beras yang memenuhi syarat khusus komponen mutu meliputi persentase; kadar air, butir kepala, butir patah, butir menir dan benda asing.
Upaya untuk mendapatkan kualitas beras unggul dilakukan sejak pengadaan benih padi Rojolele varietas Srinuk melalui Agro Techno Park Kabupaten Klaten sebagai pemegang hak tunggal distribusi benih padi Rojolele, hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas dan kemurnian benih.
Irigasi untuk pemeliharaan pertumbuhan dan perkembangan padi melalui sistem irigasi berselang (intermittent) untuk mengendalikan hama keong mas. Selain itu, menurut Suyamto et al., (2007) juga dapat meningkatkan perkembangan akar dan anakan, mencegah keracunan Fe, mengurangi penimbunan asam organik, meningkatkan suhu tanah, menyeragamkan pemasakan gabah dan mempercepat masa panen.
Pemupukan sebagai bagian dari tahapan pemeliharaan tanaman padi Rojolele diberikan secara efisien dan efektif mengacu enam tepat yaitu jenis, jumlah, harga, tempat, waktu, dan mutu. Tim Pengabdi UNS menyumbangkan mesin pencacah (chopper) kepada mitra Sanggar Rojolele untuk bahan baku pembuatan kompos dan diharapkan dapat mengurangi aplikasi pupuk kimia.
Pengendalian hama, penyakit dan gulma dilakukan secara terpadu melalui monitoring rutin dan sanitasi lingkungan sawah bersinergi dengan petani lain dalam satu hamparan. Penggunaan biopesticide diutamakan apabila serangan organisme pengganggu tanaman padi sudah di atas ambang ekonomis, hal ini dilakukan sebagai upaya pemenuhan salah satu syarat mutu sesuai SNI yakni beras bebas dari bahan kimia yang membahayakan konsumen.
Penentuan waktu panen yang tepat untuk memastikan kualitas beras prima dengan hasil gabah kering panen lebih tinggi. Saat panen padi Rojolele tidak hanya berdasarkan kriteria visual yang ditandai dengan menguningnya bulir, kriteria komputasi cukup umur dihitung dari saat pindah tanam, kriteria fisik dengan bernasnya gabah namun juga diperlukan pengukuran kadar air gabah menjelang panen dengan menggunakan grain moisture tester. Kadar air gabah kering panen (GKP) berpengaruh terhadap mutu giling beras yang ditentukan oleh total beras putih & banyaknya beras kepala. Beras kepala mempunyai ukuran lebih besar dari atau sama dengan 0,75 bagian dari butir beras utuh, menir 0,25.
Kegiatan Tim Pengabdi UNS dengan Sanggar Rojolele Delanggu diharapkan dapat memenuhi standar mutu gabah dan beras sesuai Permendag RI No. 24 Tahun 2020 dan SNI untuk GKP dengan kadar air maksimal 25%, kadar hampa/kotoran maksimal 10% dan kadar air beras maksimal 14%, derajat sosoh minimal 95%, beras kepala 95% (klas premium) dan 78% (klas mutu 1), butir menir maksimal 2%. Peningkatan hardskills dan softskills petani dalam meningkatkan mutu gabah dan beras padi Rojolele di Delanggu pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan konsumen yang pada gilirannya menciptakan kesinambungan pasar dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Universitas Sebelas Maret melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah mendanai kegiatan PKM – UNS Tahun 2022. (*)