27.4 C
Semarang
Sabtu, 26 Juli 2025

Atlet Para Tenis Meja Indonesia Borong Enam Medali pada Kejuaraan Dunia Thailand

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Tim atlet para tenis meja Indonesia menorehkan prestasi gemilang dengan meraih enam medali di Kejuaraan Dunia Para Tenis Meja bertajuk ITTF World Para Elite 2025 di Nakhon Ratchasima, Thailand, yang berlangsung pada 18-22 Juli 2025.

Total medali yang berhasil dibawa pulang terdiri dari satu medali emas, satu medali perak, dan empat medali perunggu.

Andre Gunaya, Pelatih Para Tenis Meja Indonesia, menyampaikan apresiasinya atas capaian para atlet dalam agenda try out pertama tahun ini. Hasil ini menunjukkan progres yang luar biasa dibandingkan tahun sebelumnya.

“Keberhasilan Adios/Yayang mengalahkan peraih medali emas Paralimpiade Paris menjadi progres yang di luar dugaan. Komet/Banyu juga bisa masuk ke semifinal, serta tunggal putri kelas 5, Leli Marlina berhasil mengalahkan atlet nomor delapan dunia, Kang Oejeong,” kata Andre Gunaya, di markas NPCI di Solo, Kamis (24/7).

Medali emas disumbangkan dari nomor ganda campuran kelas 20 oleh Komet Akbar yang berpasangan dengan atlet Rusia, Olga Gorshkaleva.

Baca juga:  Ketua DPRD Jateng Sumanto Ajak Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Sehat

Kejutan besar datang dari pasangan ganda putra kelas 8, Adyos Astan/Yayang Gunaya, yang berhasil meraih medali perak. Mereka sukses menyingkirkan Kim Jung Gil/Kim Young Gun dari Korea Selatan di babak semifinal.

Pasangan Korea Selatan tersebut merupakan peraih medali emas di Paralimpiade Paris 2024 lalu, menjadikan kemenangan Adyos/Yayang sebagai indikator progres signifikan.

Sementara itu, empat medali perunggu berhasil diraih oleh: Komet Akbar dari nomor tunggal putra kelas 10. Banyu Tri Mulyo dari nomor tunggal putra kelas 8. Pasangan Komet/Banyu Tri dari nomor ganda putra kelas 18. Muhammad Alfigo Dwi Putra yang berpasangan dengan atlet Korea Selatan, Kim Bogyeom, dari nomor ganda putra kelas 22.

Progres positif ini menjadi modal berharga bagi tim untuk menatap persaingan menuju Asian Para Games 2026. Andre menilai semua atlet para tenis meja Indonesia memiliki peluang besar untuk berlaga di Nagoya.

“Semuanya punya kans, terutama dari pasangan double MD8 dan MD18, karena persaingannya merata. Kita juga sering juara di single event,” jelas Andre Gunaya.

Baca juga:  Reds Pantang Remehkan

Peraih medali perak, Adios Astan, mengakui ketatnya persaingan dalam kejuaraan dunia di Nakhon Ratchasima. Banyak atlet para tenis meja berkualitas dari berbagai negara yang ikut serta.

“Kita juga cukup kaget karena ada beberapa atlet yang dahulu secara kualitas masih di bawah kita, tetapi sekarang sudah bisa bersaing di level yang lebih tinggi. Ada dari Brasil dan Rusia yang bagus-bagus,” ucap Adios Astan.

Meskipun bersyukur dengan medali perak di nomor ganda, Adios Astan mengakui capaian di nomor tunggal belum sesuai target.

“Kalau bicara target, saya harus katakan di single belum mencapai target yang kita mau. Tetapi kalau di double, kita sudah melewati target karena di semifinal bisa mengalahkan finalis Paralimpiade Paris,” ungkapnya jujur.

Tim para tenis meja Indonesia masih memiliki agenda try out selanjutnya tahun ini. Komet Akbar dkk. dijadwalkan akan mengikuti kejuaraan para tenis meja Asia di Beijing, China, pada tanggal 14-18 Oktober 2025. (dea/rit)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya

Hidup Mati di Lusail

Solo Banjir Bantuan Alat Kesehatan Covid-19

Webinar dan Call For Paper Sambut Dies...