JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar naik kelas.
Melalui berbagai program dan kolaborasi, Pemkot mendorong UMKM untuk lebih berdaya saing, salah satunya dengan fokus pada penguatan branding dan inovasi produk.
Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayani, dalam acara Workshop UMKM Tangguh, Ekonomi Tumbuh yang diselenggarakan oleh Diplomat Success Challenge (DSC) Season 16 di Griya Solopos, Kamis (14/08).
Acara yang dihadiri 120 pelaku UMKM ini mengangkat tema “Brand Lokal, Nafas Panjang: Membangun Branding UMKM yang Konsisten dan Berkelanjutan.”
Astrid menegaskan bahwa pelatihan ini sejalan dengan program prioritas Asta Cita Surakarta, khususnya dalam memperkuat daya saing UMKM melalui ekosistem bisnis yang kokoh.
“UMKM harus terus belajar, mulai dari manajemen, strategi pemasaran, hingga pengembangan produk. Harapannya, UMKM berbasis rumah tangga bisa berkolaborasi dengan industri,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kewirausahaan berkelanjutan dan pemanfaatan potensi lokal yang ramah lingkungan.
Narasumber workshop, Joko Purwono, mengajak para pelaku UMKM untuk mengangkat ciri khas daerah ke dalam produk mereka.
“Brand itu seperti anak, harus dirawat. Meskipun produk bisa dipasarkan secara nasional, tetap harus ada nuansa Solo, misalnya motif batik pada kemasan. Selain itu, kualitas harus konsisten meski permintaan meningkat,” pesannya.
Joko juga membocorkan rencana Pemkot Solo untuk membuat “koridor kuliner khas Solo” yang akan memamerkan kopi, teh, dan kuliner lokal. Koridor ini rencananya juga akan dilengkapi dengan panggung musik untuk seniman daerah.
Sementara itu, konsultan brand Arto Biantoro menambahkan bahwa branding yang kuat dan unik harus diimbangi dengan kualitas produk yang terjaga.
“Unik saja tidak cukup, kualitas harus konsisten. Jika tidak sanggup memenuhi pesanan besar, lebih baik jujur dan fokus pada kapasitas yang ada daripada mengorbankan kualitas,” tegasnya.
Komitmen Pemkot Solo dalam memajukan UMKM tidak hanya berhenti pada pelatihan. Pemkot juga telah meluncurkan berbagai program untuk mengatasi permasalahan utama yang dihadapi UMKM, seperti akses permodalan, pelatihan, dan pemasaran.
Program-program tersebut antara lain Eskalasi Bisnis, dengan membantu UMKM untuk naik kelas dan memperluas jangkauan pasar. Bantu Jual, untuk promosi produk melalui Galeri UMKM di Balai Kota, fasilitasi pameran, hingga penempatan produk di toko modern seperti Solo Paragon Mall. Bantu Modal, yakni dengan memfasilitasi akses permodalan untuk pengembangan usaha, dan konsultasi bisnis dengan memberikan pendampingan bagi pelaku UMKM.
Melalui sinergi antara pemerintah, swasta, dan komunitas, Pemkot Solo berharap UMKM dapat lebih berdaya saing dan terus berinovasi. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi daerah dapat terus terjaga dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.(dea/rit)