25.2 C
Semarang
Rabu, 27 Agustus 2025

60 Santri Karanganyar Dilatih Sugih dengan Santri Preneur

JATENGPOS.CO.ID, KARANGANYAR – Baznas Karanganyar memberikan pelatihan Santri Preneur untuk 60 Santri di Kabupaten Karanganyar di ruang Anthorium Rumdin Bupati Karanganyar, Kamis (21/8/2025). Diharapkan Santri Karanganyar tak hanya pandai ilmu fiqh tapi juga sugih atau kaya raya.

Ketua Baznas Kabupaten Karanganyar, Hafidzi menjelaskan, kegiatan Santripreneur ini sesuai dengan namanya, ada kata santri dan preneur. Preneur itu berwirausaha. Jadi, Baznas Karanganyar berharap santri dan pesantren itu bisa mandiri. Dan harus berwirausaha.

“Kalau di pesantren itu kan santri harus ngaji fikih, belajar agama, dan di sini kita ajari ngaji sugih. Jadi fikih dan sugih ini harus melekat pada jiwa santri. Jadi Santri harus mandiri,” terang Hafidzi.

Menurut Hafidzi, tujuannya paling tidak ada empat. Yang pertama, menciptakan kemandirian ekonomi di kalangan santri. Ia menilai beberapa alumni santri masih ngaji fikih saja, setelah itu bingung untuk cari maisahnya. Maka perlu dari sekarang dilatih untuk berwirausaha.

Baca juga:  HPN, PWI Solo Gelar Festival Pers

Yang kedua, mengembangkan jiwa para santri supaya kreatif dan inovatif. Nanti Santri akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan (Diklat), di sana itu mereka akan banyak mendapatkan pengalaman. Bagaimana berinovasi dan berkarya. Sehingga, manfaatnya untuk diri sendiri, untuk pesantrennya, bahkan untuk masyarakat dan lingkungan. Yang ketiga, untuk mendorong santri agar punya jiwa kebangsaan.

“Kontribusinya lewat ekonomi masyarakat. Jadi, keuntungan itu tidak untuk dirinya, tapi juga untuk pesantren, masyarakat, bangsa dan negara. Kalau dia mampu menciptakan pekerjaan, kan, itu kan sudah membangun masyarakat melalui ekonomi,” ujarnya.

Yang terakhir, mereka akan dilatih berwirausaha tetapi menjaga nilai-nilai islamnya. “Sukses tapi dia santri. Artinya, dia mampu menjaga nilai-nilai keislaman dalam berbisnis. harus dipertahankan halal haramnya. Harus menjadi contoh bagi para wirausaha yang lain,” ungkapnya.

Baca juga:  390 Penderita Gangguan Jiwa di Jawa Tengah Masih Alami Pemasungan

Dikatakan, kalau untuk jenis-jenis usaha yang akan digerakkan sebenarnya banyak. Tetapi nanti semua akan dibrainstorming. Akan dimunculkan semuanya, dan nakan dibuat skala prioritas. Mana yang cocok sesuai dengan minat bakat para santri.

“Para santri itu kita targetkan 60 peserta. Yang terdiri dari 30 santri itu dari pesantren, lalu yang 30 lagi itu dari unsur utusan ormas Islam. Pemuda-pemuda di ormas Islam, ada LDII, MTA, Muhammadiyah, dan NU dan DMI karena di DMI itu punya remaja masjid,” tandasnya. (yas/rit)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya