JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Polresta Solo bertindak cepat mengamankan 65 orang yang diduga terlibat dalam perusakan fasilitas umum di wilayah Solo. Penangkapan dilakukan tim gabungan pada Minggu (31/8) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB. Sebagian besar pelaku ternyata bukan warga Solo, melainkan berasal dari daerah sekitar.
Menurut Kapolresta Solo, Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo, didampingi Kabag Ops Kompol Engkos Sarkosi, para pemuda tersebut tertangkap basah sedang menyatroni Gedung DPRD Solo dan kawasan sekitarnya. Sebagian dari mereka bahkan sempat membuat kerusakan tambahan pada malam yang sama.
Setelah ditangkap, 65 pemuda ini dibawa ke Mapolresta Solo untuk menjalani pemeriksaan intensif. Pada Minggu siang, pemandangan haru terjadi ketika orang tua dari para pelaku dipanggil ke Mapolresta. Para pemuda yang duduk di lantai dipertemukan dengan orang tua yang duduk di kursi, dilanjutkan dengan prosesi sungkeman.
Air mata tumpah dari kedua belah pihak saat para pemuda meminta maaf. Setelah prosesi tersebut, mereka dikembalikan kepada orang tua masing-masing dengan syarat menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Langkah ini diambil Polresta Solo sebagai pendekatan edukatif, melibatkan peran keluarga dalam menjaga ketertiban.
Sebagai langkah antisipasi, Polresta Solo bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) terus meningkatkan patroli gabungan. Patroli skala besar ini melibatkan personel dari Polresta Solo, Kodim 0735/Solo, dan Denpom IV/4 Solo.
“Kegiatan patroli gabungan ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan, khususnya terkait dengan aksi demo yang dapat menimbulkan kerawanan,” imbuhnya.
Kompol Engkos juga mengajak seluruh warga Solo untuk bahu-membahu menjaga keamanan dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang beredar. “Mari bersama menjaga keamanan dan kenyamanan Kota Surakarta agar selalu guyub, rukun, dan kondusif,” imbaunya.(dea/rit)
