JATENGPOS. CO. ID, SOLO – Pasca-demonstrasi yang berakhir ricuh pada Jumat (29/8), Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menghitung kerugian dari kerusakan fasilitas umum (fasum) dan CCTV di berbagai titik. Berdasarkan data awal, kerugian akibat aksi anarkis ini diperkirakan mencapai angka fantastis: Rp13,8 miliar.
Wali Kota Solo, Respati Ardi, mengungkapkan keprihatinannya atas jumlah kerugian tersebut. “Kemarin data dari Pak Sekda sekitar ya, kurang lebih, dari seluruhnya, CCTV, fasum, fasos, dan lain-lain. Sekira-kiranya baru estimasi awal itu sekitar Rp13,8 miliar. Setara bangun sekolah baru. Ini kita turut cukup prihatin,” kata Respati Ardi, Selasa (02/09).
Sebagai respons cepat, Pemkot Solo langsung menginisiasi kerja bakti serentak, dipimpin langsung oleh Wali Kota Respati Ardi dan Wakil Wali Kota Astrid Widayani, aksi bersih-bersih ini melibatkan seluruh perangkat daerah, stakeholder, ormas, hingga warga sekitar.
Mereka bergotong royong membersihkan sampah, coretan vandalisme, dan material lain yang berserakan di berbagai lokasi, termasuk di kawasan Gladak.
“Semangat gotong royong ini menunjukkan bahwa Surakarta adalah kota yang kuat dan peduli. Saya berharap Solo dapat segera pulih, dan kita semua bisa kembali beraktivitas dengan nyaman,” ujarnya.
Sementara itu, untuk kerusakan parah seperti pembakaran di Gedung Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Setwan), Kepala DPRD Budi Prasetyo dikonfirmasi terpisah menyatakan perbaikan baru dapat diusulkan pada anggaran tahun 2026. Ia menambahkan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Sekda untuk menghitung secara rinci anggaran yang dibutuhkan. (dea/jan)
