29 C
Semarang
Rabu, 15 Oktober 2025

Penjajakan dengan UNS, Bunda PAUD Jateng Kenalkan Program CILUKBA 

JATENGPOS. CO. ID, SOLO – Untuk mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Bunda PAUD Jawa Tengah melakukan penjajakan kerjasama dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Kolaborasi dengan akademisi ini untuk menyediakan layanan PAUD yang merata, bermutu, berkeadilan dan inklusif, bagi anak usia 0 – 6 tahun di Jawa Tengah.

Hal itu dikatakan Bunda PAUD Jawa Tengah, Hj. Nawal Arafah Yasin, M.S.I, saat menghadiri forum penjajakan di Ruang Sidang Tower UNS Ki Hajar Dewantara Lt 11, UNS Solo, Rabo 15 Oktober 2025.

“Bunda PAUD Provinsi Jawa Tengah ini memiliki 19 fungsi dan 11 tugas dari Kementerian Pendidikan Dasar & Menengah. Diantara 11 tugas tersebut adalah melakukan kerja sama secara intensif dan berkesinambungan untuk mewujudkan penyelenggaraan PAUD Bermutu untuk Semua dalam kerangka Pengembangan Anak Usia Dini, Holistik Integratif dengan berbagai lembaga/organisasi, termasuk mendorong peningkatan kualifikasi, kompetensi, kesejahteraan, dan perlindungan bagi guru dan tenaga kependidikan anak usia dini l, serta pemenuhan sarana dan prasarana PAUD sesuai standar, yang ditetapkan,”kata Ning Nawal, panggilan akrabnya.

Baca juga:  Ratusan Kendaraan Hendak Wisata ke Selo Diputar Balik

Isteri Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) itu menjelaskan, APK PAUD Provinsi Jawa Tengah masih 55.32 (Dapodik, September 2025), jumlah anak yang terlayani PAUD adalah 1.210.981 anak. Masih terdapat 977.869 anak usia 3 – 6 tahun yang belum terlayani PAUD di Jawa Tengah. Jumlah PAUD di Jawa Tengah ada 32.684 PAUD dengan jumlah guru sebanyak 57.208 orang.

Nawal juga menjelaskan, dari 8 kali kunjungan lapangan dan dialog dengan PAUD di Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, dia menemukan beberapa persoalan di lapangan. Diantaranya rendahnya komitmen pemerintah daerah terkait PAUD, seperti program dan anggaran, masalah ketersediaan PAUD yang belum merata di perdesaan, panjangnya prosedur perijinan atau pendaftaran PAUD sehingga banyak yang belum terdaftar. Lalu mayoritas guru PAUD lulusan SMA atau sederajat, kecilnya akses pelatihan bagi guru PAUD, jumlah PAUD inklusi yang masih sedikit, sarana prasarana penunjang pembelajaran yang belum memadai terutama PAUD di desa-desa.

“Juga rendahnya dukungan Pemerintah Desa untuk PAUD, kasus stunting, kekerasan seksual dan bullying di lingkungan PAUD, serta program literasi bagi anak PAUD yang masih lemah,” katanya.

Baca juga:  Mantan Ketua DPRD Boyolali S Paryanto jadi Nama Ruang Paripurna

Dengan tagline ”Ngopeni Bocah, Nglakoni Wajib Setahun Prasekolah”, PAUD Jateng menurutnya memiliki beberapa program unggulan untuk membantu mengatasi berbagai permasalahan tersebut. Diantaranya program JATENG SAYANG PAUD, yakni yprogram untuk meningkatkan komitmen dan dukungan pemerintah dan dunia usaha untuk PAUD berkualias. Lalu program SEDULOR PAUD (Siji Deso Loro PAUD), yakni program untuk pemerataan akses layanan PAUD di perdesaan. Program PAUD EMAS (PAUD Berbasis Masyarakat untuk Generasi Indonesia Emas), yakni program untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif. Serta program CILUKBA (Crito Lan Dolalan Karo Bapak), yakni program untuk peningkatan pengasuhan orang tua khususnya bapak/ayah kepada anak-anak PAUD.

Dalam forum penjajakan program PAUD Jateng dengan UNS ini dihadiri sejumlah pejabat UNS. Diantaranya, Prof Irawan Trinugroho, SE, M.Sc, Ph. D, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, Internasional, dan Informasi. Lalu Dr.Andina Elok Puri Maharani, S.H, M.H., Kepala Laboratorium Ilmu Hukum, yang juga anggota TPPD Provinsi Jawa Tengah. (*/hel/jan)


TERKINI


Rekomendasi

...