JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Kampus UIN Raden Mas Said Surakarta di Kartasura mendadak geger pada Jumat (17/10) pagi. Seorang mahasiswi bernama Hanna Putri Nugrahani (21) dari Fakultas Ushuluddin dan Dakwah dikabarkan melompat dari Gedung Laboratorium.
Insiden ini terjadi sekitar pukul 10.45 WIB, saat aktivitas perkuliahan di lingkungan kampus sedang berlangsung.
Akibat aksi nekatnya, korban mengalami luka serius di bagian kaki dan tubuh lainnya, lalu segera dilarikan ke Rumah Sakit UNS untuk mendapatkan perawatan intensif.
Kapolsek Kartasura, AKP Tugiyo, membenarkan peristiwa memilukan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa korban sempat mendapatkan perawatan, namun nyawanya tidak tertolong.
“Benar, ada seorang mahasiswi diduga melakukan percobaan bunuh diri dengan cara melompat dari lantai dua. Saat ini korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, namun informasi terakhir korban akhirnya meninggal dunia di rumah sakit,” ujar AKP Tugiyo, saat dikonfirmasi pada Jumat (17/10).
Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari sejumlah saksi di lokasi kejadian. Hal ini dilakukan untuk mendalami motif di balik aksi nekat mahasiswi tersebut.
“Kami masih mendalami penyebab korban melakukan tindakan itu,” imbuh Kapolsek.
Terkait peristiwa dugaan seorang mahasiswi terjatuh dari rooftop Gedung Laboratorium pada hari Jumat tanggal 17 Oktober 2025, pihak UIN Raden Mas Said Surakarta memberikan pernyataan.
Pihak UIN Raden Mas Said telah memberikan penanganan medis dengan membawa mahasiswi yang bersangkutan ke IGD RS UNS.
“UIN Raden Mas Said Surakarta turut prihatin dengan apa yang menimpa mahasiswi yang bersangkutan. kami akan melaksanakan Dzikir Yasin dan Tahlil untuk almarhumah.” Ungkap Dr H. abdullah Faishol, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama UIN RM Sa’id, Jumat (17/10).
Disampaikan pula mahasiswi yang bersangkutan diketahui menjalani pengobatan, perawatan psikologis, dan penanganan psikiater professional dalam beberapa tahun terakhir sampai dengan sebelum peristiwa terjadi.
“Mahasiswi yang bersangkutan diduga pernah melakukan percobaan menyakiti diri sendiri di rumah. Ia telah mendapatkan pendampingan khusus dari pihak kampus lewat Pusat Studi dan Layanan Psikologi Taqwiya selama proses belajar.
Selain itu, pihak fakultas telah memberikan saran kepada mahasiswi untuk mengambil cuti dan libur selama dua minggu. Namun, karena keinginan mahasiswi tersebut untuk segera menyelesaikan studi, ia kembali datang ke kampus pada Jumat, 17 Oktober 2025 atau saat peristiwa terjadi.
“Kami mengimbau seluruh sivitas akademika dan masyarakat luas untuk menghormati privasi keluarga almarhumah, serta menjadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran bersama tentang pentingnya perhatian, empati, dan dukungan terhadap kesehatan mental di lingkungan pendidikan tinggi,” pungkasnya. (dea/rit)