25 C
Semarang
Senin, 15 Desember 2025

Memprihatinkan! SDN Klaseman Gatak Rusak Parah, Disdikbud Siapkan Rp500 Juta untuk Rehabilitasi

JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Klaseman, satu-satunya SD negeri di Desa Klaseman, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, berada dalam situasi yang memprihatinkan. Selain mengalami kerusakan fisik parah, sekolah ini juga menghadapi masalah kekurangan murid yang mengancam dilakukannya regrouping.

 

Diketahui satu bangunan sekolah telah rusak berat dan lama tidak digunakan, bahkan tanpa atap serta menyisakan tembok yang kumuh.

 

Penurunan drastis jumlah siswa setiap tahunnya diduga terjadi akibat kalah bersaing dengan sekolah swasta dan madrasah yang tumbuh subur di sekitar Gatak. Kondisi ini membuat SDN Klaseman terancam digabung dengan sekolah lain.

 

Kondisi mengenaskan ini mendapat perhatian serius dari Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sukoharjo, Havid Danang PW, yang turun langsung meninjau lokasi.

Baca juga:  Rumah Kos Jadi Prostitusi Terselubung

 

“Kami sangat prihatin melihat kondisi SDN Klaseman. Ada beberapa persoalan serius, mulai dari minimnya jumlah siswa hingga sarana dan prasarana yang tidak layak. Ini akan segera kami benahi,” ujar Havid, Selasa (28/10).

 

Selain menyoroti sarana prasarana, Havid juga fokus pada persoalan tenaga pengajar dan lingkungan kompetitif yang menurunkan minat masyarakat menyekolahkan anak di SDN Klaseman.

 

Namun, ia mengapresiasi perjuangan Kepala Desa Klaseman yang gigih mempertahankan keberadaan sekolah. “Pak Kades sangat peduli. Bahkan beliau sampai memberikan hadiah sepeda bagi anak-anak yang mau bersekolah di SDN Klaseman. Ini bentuk perhatian luar biasa,” tutur Havid.

 

Untuk menyelamatkan SDN Klaseman, Disdikbud berencana mengajukan anggaran rehabilitasi. Estimasi biaya perbaikan mencapai Rp500 juta, yang akan mencakup perbaikan enam ruang kelas, ruang guru, dan jika memungkinkan, merehabilitasi perpustakaan, mengingat hampir seluruh plafon bangunan yang ada sudah rusak dan membahayakan siswa.

Baca juga:  Wong Solo Peduli Berbagi Ribuan Nasi Kotak di Bencana Kalsel

 

Lebih dari sekadar perbaikan fisik, Havid juga mendorong terobosan dalam kegiatan belajar mengajar. Ia menyarankan adanya penyesuaian dengan karakter masyarakat sekitar yang dikenal religius.

 

“Kami dorong agar sekolah berkolaborasi dengan tokoh agama setempat, misalnya mengadakan kegiatan tahfidz atau tilawah. Ini bisa menjadi nilai tambah dan menarik minat orang tua,” jelasnya.

 

Havid berharap langkah-langkah terpadu ini dapat memulihkan kepercayaan masyarakat dan menghidupkan kembali semangat pendidikan di SDN Klaseman. “Kami tidak ingin satu-satunya SD negeri di Desa Klaseman ini hilang. Disdikbud akan berjuang agar sekolah ini bisa bangkit kembali,” pungkasnya. (dea/rit)



TERKINI


Rekomendasi

...