29 C
Semarang
Selasa, 2 Desember 2025

‘Gatotkaca’ Suarakan Anti Bullying dan Kesetaraan di Sukoharjo



JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Suasana ujian akhir semester di Sekolah Luar Biasa (SLB) Hamong Putro Jombor, Sukoharjo, mendadak berubah menjadi penuh tawa dan keharuan pada Selasa (2/12). Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional (3 Desember), tim Superhero Gatotkaca berkolaborasi dengan mahasiswa pegiat literasi dari BK dan Komunikasi Univet menggelar aksi kejutan.

Sekira pukul 09.30 WIB, tokoh Super Hero Gatotkaca, yang diperankan oleh Danar, masuk ke ruang ujian, menggantikan peran guru pengawas untuk mengambil lembar jawaban siswa. Aksi yang semula menegangkan bagi siswa seketika berubah saat setiap anak yang selesai menyerahkan jawaban langsung menerima bingkisan spesial.

Setelah ujian usai, 49 siswa jenjang SMP dan SM, dari total 103 siswa SLB, diajak menikmati sesi dongeng keliling di depan motor literasi Disporapar (Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata). Sesi mendongeng ini membawakan kisah kancil dan monyet penghuni wisata Batu Seribu, Sukoharjo. Acara kemudian dilanjutkan dengan aksi simbolik pelukan kasih sayang.

Baca juga:  Kementerian PUPR Matangkan Penataan Koridor Ngarsopuro Solo

Danar, sebagai inisiator, menjelaskan bahwa aksi tersebut membawa pesan kuat mengenai kesetaraan dan anti-bullying.

“Anak-anak difabel ini rawan bullying karena keterbatasan fisiknya. Kami ingin menyuarakan ke masyarakat: sayangilah mereka. Hari ini adalah aksi memperingati Hari Disabilitas Internasional dengan pesan bahwa semua anak, termasuk teman-teman di SLB, adalah sama seperti anak Indonesia lainnya. Mereka adalah anak surga,” tegasnya.

Kehadiran superhero dan sesi dongeng bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa agar mereka tidak merasa minder. Tim Gatotkaca bahkan melibatkan penerjemah untuk memastikan pesan tersampaikan kepada siswa tunarungu.

Kepala SLB Hamong Putro Jombor, Vinna Mei Astuti, menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif kemanusiaan ini.

Baca juga:  Ormas Pemuda Pancasila Datangi Gedung DPRD Boyolali

“Pesan kesetaraan dan inklusif yang dibawa hari ini sungguh berarti bagi kami. Semoga aksi ini menginspirasi lebih banyak pihak,” ujar Vinna.

Ia menjelaskan bahwa siswa yang terlibat mencakup berbagai kategori kebutuhan khusus, seperti tunarungu, tunadaksa, tunagrahita, dan autisme.

Salah satu siswa, Arpitah (tunadaksa) kelas 7C, mengaku sangat senang bisa bertemu langsung dengan superhero idolanya. “Saya senang sekali. Biasanya cuma lihat di film, sekarang bisa bertemu langsung,” tuturnya penuh antusias.

Aksi kejutan yang penuh kehangatan ini diharapkan menjadi pengingat bagi masyarakat luas bahwa setiap anak berhak mendapatkan cinta, dukungan, serta perlindungan dari segala bentuk perundungan, sekaligus memperkuat tumbuhnya kepercayaan diri anak-anak berkebutuhan khusus. (dea/rit)



TERKINI


Rekomendasi

...