JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Komunitas Forum Ambulan Sukoharjo Bersatu (FAST) memberangkatkan total sembilan relawan menuju lokasi bencana banjir dan longsor di Aceh Tamiang dan Langkat, Sumatera Utara.
Upacara pemberangkatan berlangsung di Halaman Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Rabu (10/12), disaksikan oleh Kepala BPBD Sukoharjo Ariyanto Mulyoatmojo, Camat, Kapolsek, Danramil Gatak, serta anggota FAST.
Koordinator FAST, Wirawan, menjelaskan bahwa keberangkatan tim ini merupakan hasil penggalangan dana yang masif, baik melalui media sosial, open donasi di jalan, maupun dukungan dari komunitas seniman, yang totalnya terkumpul mencapai lebih dari Rp27 Juta.
Tim relawan FAST dibagi menjadi dua kelompok dengan fokus misi yang berbeda sesuai kebutuhan di lokasi bencana:
Di Aceh Tamiang sebanyak 5 orang, dipimpin Fauzan: Tim ini seluruhnya terdiri dari rescuer yang membawa perlengkapan tali-temali. Fokus utama di Tamiang adalah proses eksekusi dan evakuasi jenazah yang masih banyak terperangkap di lumpur. Tim ini membawa satu Armada Rescue Vitara dan diperkirakan bertugas hingga pertengahan Januari.
Untuk Langkat, Sumatera Utara sebanyak 4 orang, dipimpin Lutfi, tim ini seluruhnya terdiri dari paramedis. Fokus di Langkat adalah tahap recovery dan pelayanan medis. Tim ini membawa satu unit ambulans dan membawa logistik obat-obatan.
“Dana Rp27 juta tersebut seluruhnya akan dibelanjakan berupa kebutuhan di sana, nanti menyesuaikan, karena infonya untuk yang di Tamiang, masih banyaknya jenazah yang belum terevakuasi. Makanya kita lebih fokus ke tim rescue-nya,” jelas Wirawan.
Tim diperkirakan menempuh perjalanan darat sekitar tiga hari untuk mencapai lokasi. Langsung bergabung dan berkoordinasi dengan relawan yang sudah ada di lokasi.
Kepala BPBD Kabupaten Sukoharjo, Ariyanto Mulyoatmojo, mengapresiasi langkah cepat FAST dan memberikan dukungan penuh, khususnya berupa bantuan administrasi. BPBD Sukoharjo sendiri terus menggalang donasi barang kebutuhan dan menyalurkannya melalui satu pintu, yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Jangan sampai pendistribusiannya nanti salah dalam artian sistem keadilannya tidak ada, karena biasanya di bencana itu yang dekat dapat banyak tapi yang jauh enggak ada. Sehingga ini kita usahakan satu pintu,” kata Ariyanto.
Terkait jaminan keselamatan relawan, Ariyanto memastikan bahwa relawan yang diberangkatkan sudah terdaftar dan telah masuk dalam program BPJS Ketenagakerjaan, nantinya dapat mengcover jika terjadi hal yang tidak diinginkan di lokasi bencana. (dea/rit)








