JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) menunjukkan kepedulian terhadap mahasiswanya yang terdampak bencana alam di wilayah Sumatra. Santunan diserahkan secara simbolis oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS, Prof. Ir. Dody Ariawan, S.T., M.T., Ph.D., didampingi Manajer Operasional UPZ UNS, Catur Wibowo, di Gedung dr. Prakosa UNS, Rabu (24/12).
Prof. Dody Ariawan menjelaskan bahwa pasca terjadinya bencana alam pada 28 November 2025, UPZ UNS dan Bidang Kemahasiswaan segera melakukan pendataan. Dari sekitar 80 mahasiswa yang mendaftar, UNS melakukan verifikasi ketat.
“Setelah kami lakukan verifikasi, terdapat 54 mahasiswa yang benar-benar terdampak dan kami berikan santunan,” terang Prof. Dody.
Sebagai tahap awal, UPZ UNS menyalurkan total santunan sebesar Rp54.000.000,00, di mana masing-masing mahasiswa menerima bantuan sebesar Rp1.000.000,00.
“Selain itu, mereka juga mendapatkan bantuan dari Pemerintah sebesar Rp1.250.000,00 selama tiga kali,” imbuhnya.
Prof. Dody menegaskan, UNS tidak akan melepas tanggung jawab begitu saja. UPZ dan Bidang Kemahasiswaan akan terus melakukan evaluasi serta pemantauan berkelanjutan untuk memastikan mahasiswa penerima bantuan tidak lagi membutuhkan dukungan lanjutan dalam proses pemulihan mereka.
Manajer Operasional UPZ UNS, Catur Wibowo, menjelaskan bahwa 54 mahasiswa penerima santunan telah melalui proses seleksi berkas, termasuk bukti foto/video dampak bencana, serta proses wawancara.
“Sebanyak 54 mahasiswa ini berasal dari Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh, serta tersebar dari 13 fakultas di UNS. Penerima terbanyak berasal dari FKIP, yaitu sebanyak 21 mahasiswa, karena jumlah mahasiswanya memang paling banyak,” ujar Catur.
Salah satu penerima santunan, Putri Ruby Kohinoor, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UNS asal Medan, Sumatra Utara, mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan UNS. Putri mengaku bantuan tersebut sangat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, mengingat orang tuanya masih terdampak kondisi pascabencana di daerah asalnya.
“Rumah kami di Medan sempat terdampak banjir. Alhamdulillah, kondisi rumah masih aman, namun sejumlah barang terendam. Saat ini orang tua saya masih dalam proses pemulihan di sana,” ungkap Putri. (dea)
