JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Penanaman nilai empat pilar kebangsaan terus digaungkan di seluruh kalangan masyarakat. Kaum muda milenial dianggap sasaran yang lebih tepat karena selain sebagai penerus bangsa, juga bisa menjadi influence bagi lingkungan disekitarnya.
Anggota MPR-RI Muchamad Nabil Haroen, dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan kali ini memilih mengajak kaum muda milenial dari komunitas Omah Sambung se Solo Raya.
“Nasionalisme di Indonesia ini yang paling sempurna karena menggabungkan jiwa nasionalis dan religius. Nilai nilai ini harus terus disampaikan khususnya pada kaum muda,” ungkap Gus Nabil, dalam acara yang digelar di Solo, Selasa (22/3).
Dalam sesi tanya jawab, ada pertanyaan apa tindakan pemerintah yang anti Pancasila? Gus Nabil menjawab pemerintah membuat sejumlah program maupun undang-undang mengenai tindakan terhadap anti Pancasila.
“Bila masih sebatas wacana dalam bentuk gagasan, masih mudah disadarkan. Apalagi bila itu kaum muda. Memang undang-undang yang mengatur masih ambigu, tapi kalau sudah berbentuk tindakan atau aksi semacam terorisme diberlakukan hukum yang berlaku,” kata senator dari PDI-P Dapil V Jateng.
Disampaikan juga bagaimana membedakan atau ciri dari kelompok radikal dan moderat. Ciri radikal adalah eksklusif dan tidak mau membaur, sedangkan kelompok moderat lebih inklusif dan pasti membaur, untuk menyebarkan faham mereka.
Gus Nabil menilai sosialisasi ini menjadi salah satu instrumen untuk menyadarkan dan memberi wawasan tentang arti pentingnya nilai Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
“Buat saya kegiatan sosialisasi ini sangat penting karena sejak pelajaran P4 tidak diberikan bisa menjadi sarana penanaman nilai-nilai kebangsaan,” imbuhnya.
Gus Nabil berharap kaum muda Solo Raya bisa melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian. Juga bisa menjadi pioneer influencer nilai empat pilar kebangsaan bagi lingkungan sekitarnya. (Dea/bis/rit)