Sri Marnyuni : Budaya Lokal Jangan Sampai Tertinggal

Komisi E DPRD Propinsi Jateng Gelar Apresiasi Budaya

Komisi E DPRD Propinsi Jateng Sri Marnyuni menyerahkan tokoh wayang pada dalang Ki Pulung dari Klaten, pertunjukan wayang kulit dengan lakon Dewa Ruci. foto : ade ujianingsih/jatengpos
Komisi E DPRD Propinsi Jateng Sri Marnyuni menyerahkan tokoh wayang pada dalang Ki Pulung dari Klaten, pertunjukan wayang kulit dengan lakon Dewa Ruci. foto : ade ujianingsih/jatengpos

JATENGPOS.CO.ID, KLATEN – Komisi E DPRD Propinsi Jateng yang membidangi Kesra terus menggelorakan pelestarian kebudayaan lokal Jawa. salah satunya dengan kegiatan apresiasi seni yang digelar keliling menyasar ke seluruh wilayah di Jawa Tengah.

“Ini tugas kami sebagai komisi E bekerjasama dengan Dinas Pendidikan kita gelar apresiasi seni di sejumlah wilayah. kebetulan saya kebagian mengawal tiga kegiatan yang kemarin saya gelar di Sukoharjo dan Klaten,” kata Sri Marnyuni, anggota Fraksi PAN DPRD Propinsi Jateng, Sabtu (7/12) saat menggelar apresiasi seni di kecamatan Karanganom, Klaten.

Dalam apresiasi senin tersebut, melibatkan seluruh unsur kesenian yang ada di kecamatan Karanganom, seperti seni tari, seni hadrah,seni beladiri atau pencaksilat, seni musik hingga pertunjukan wayang kulit.

“Kita gali dan dorong semua potensi seni budaya didaerah untuk maju dan berkembang, maka perlu sekali wadah untuk mengapresiasi dan mengekspresikan ketrampilan seni mereka,” imbuh Marnyuni.

Ditambahkan Marnyuni, saat ini pemerintah Propinsi Jateng terus giat mendukung seni budaya terus lestari dan berkembang tidak tergerus perkemabngan jaman teknologi, salah satunya dengan perda mulok (muatan lokal) yang dipertahankan ada di sekolah sekolah.

Dalam pertunjukan seni yang digelat di lapangan Karanganom, nampak masyarakat cukup antusias. acara digelar mulai pagi dengan kegiatan olah raga dilanjutkan hingga malam hari ditutup dengan pertunjukan wayang kulit dengan lakon Dewa Ruci.

Heru Cipto Nugroho, salah satu tokoh masyarakat Klaten menyatakan dukungan penuh pada pemerintah dalam melestarikan dan nguri uri budaya Jawa.

“Pada dasarnya masyarakat butuh ruang untuk berekspresi dan berkreasi. saat ini masyuarakat khususnya anak muda banyak terpapar budaya modern. Kami harap pemerintah tidak lengah dan terus menjaga eksistensi budaya ditengah modernisasi.” tandas Heru yang juga ikut hadir dan menyaksikan pertunjukan wayang kulit.

Bahkan, imbuh Heru, masing masing daerah harus digali potensi seni dan di bina untuk kemudian dikembangkan, agar bisa menjadi icon daerah. karena seni budaya asli bisa menjadi ladang pariwisata, potensi ekonomi dan perkembangan daerah. (dea/bis)