Stafsus Kemenpar Kenalkan GenPI dan Destinasi Digital ke Mitra Co-Branding WI

Stafsus Kemenpar Kenalkan GenPI dan Destinasi Digital ke Mitra Co-Branding WI
Stafsus Kemenpar Kenalkan GenPI dan Destinasi Digital ke Mitra Co-Branding WI

JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Semakin eksisnya Generasi Pesona Indonesia (GenPI) dan sustainnya destinasi digital besutan GenPI, membuat Kementerian Pariwisata kian intens memperkenalkannya. Termasuk kepada Mitra Co-Branding Wonderful Indonesia. Hal itu dilakukan dalam Rapat Koordinasi Mitra Co-Branding di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (20/3).

Pemaparan mengenai GenPI/GenWI dan destinasi digital, disampaakan Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Media dan Komunikasi, Don Kardono. Tampil dengan balutan batik, Don dengan santai memaparkan keunggulan GenPI.

“GenPI adalah komunitas Kementerian Pariwisata yang unggul saat online. Membernya sudah mencapai jumlah 15.000 dan tersebar di 34 Provinsi di Indonesia. Selain itu, kita juga memiliki GenWI diberbagai negara. Bahkan, GenWI Jepang sudah diakui keberadaannya. GenWI Jepang baru saja mendapatkan penghargaan dari ASEAN-Japan Tourism Award atas kontribusinya mengenalkan destinasi ASEAN di Jepang,” papar Don.

Salah satu keunggulan GenPI yang dipaparkan Don, adalah kemampuannya membuat viral sejumlah event atau kegiatan di Kementerian Pariwisata.

iklan
Baca juga:  Keren! Peserta Rapat Kerja DPPKA DIY Bakal Sarapan di Pasar Kakilangit

“Mungkin ada yang bertanya, apa fungsinya membuat viral sesuatu. Atau menjadi trending topic. Viral itu menjadi acuan jika sebuah destinasi atau atraksi itu memang menarik. Acuan ini yang bisa dipakai untuk mencari investor, promosi, dan lainnya. Viral meebuat sebuah produk menjadi terangkat,” terangnya.

Don bahkan menantang para Mitra Co-Branding untuk membuktikan kemampuan anak-anak GenPI untuk membuat viral produk atau kegiatan mereka.

“Kalau Cuma ngomong, mungkin ada yang percaya dan ada yang tidak. Sekarang saya challenge 10 Mitra Co-Branding untuk membuktikan kemampuan GenPI dalam membuat viral. Kirim saja produk yang di-branding, atau kegiatan yang akan dilakukan. Syaratnya, harus ada penjelasan dan foto untuk mendukung. Kirim ke kami nanti kami akan angkat satu-satu selama 10 hati kedepan,” tantang Don.

Baca juga:  Siap-siap, Keseruan Parade 1001 Kuda Sandelwood Akan Hadir Kembali

Menurut Don, GenPI sangat terlatih dan terbiasa untuknurusan media sosial. Ia pun menjamin tidak ada keterlibatan robot. Semua dilakukan GenPI dengan seluruh membernya. Sepanjang 2018, GenPI sudah membuat 1.451 trending topic. Dan hingga Maret ini, sudah 110 trending topic yang mereka hasilkan.

Dijelaskannya, selain mempunyai GenPI, Kementerian Pariwisata juga memiliki Social Media Command Center (SMCC). Dari sinilah semua aktivitas media sosial dipantau. Lewat SMCC juga GenPI dan Kemenpar bisa menangkal seluruh pemberitaan negatif hingga hoax. Seperti pemberitaan mengenai Labuan Bajo yang kotor dan masih banyak lagi.

Don pun tidak lupa mengenalkan destinasi digital yang dimiliki GenPI. Destinasi digital sudah berjumlah 65 dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

“Destinasi digital adalah bentuk aktivitas offline anak-anak GenPI. Destinasi digital yang sudah berdiri dan sustain hingga saat ini mencapai 65. Ciri khasnya adalah memiliki banyak spot foto untuk selfie. Atau instagramable,” katanya.

Baca juga:  Menjajaki Paket Wonderful Huta Toba 4 Hari 3 Malam

Yang tidak kalah penting, destinasi digital GenPI mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Karena, di dalam destinasi digital ada pedagang kuliner. Para pedagang adalah warga sekitar lokasi. ,makanya, destinasi digital juga kerap disebut sebagai pasar digital. Selain itu, destinasi digital jkuga dilengkapi berbagai atraksi seperti games, dan dipromosikan di media sosial.

Sedangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya, berharap Mitra Co-Branding Kemenpar juga melirik GenPI yang memiliki aktivitas lengkap.

“Banyak keuntungan jika menggandeng GenPI, atau menjalin kerjasama dengan destinasi digital mereka. Salah satunya, produk dan kegiatan para Mitra Co-Branding juga bisa terangkat lewat media sosial. Selain itu, produk mereka juga langsung sampai ke masyarakat,” papar Menpar.(rif)

iklan