JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Berbagai upaya tengah dilakukan Pemerintah Kota Semarang membangkitkan kembali gairah isndutri pariwisata khususnya bidang penginapan dan kulinari. Melalui acara virtual meeting ( live youtube ) yang dihelat oleh Indonesia Hotel News, berbagai kebijakan protokol kesehatan menjadi pembahasan utama dalam kegiatan tersebut.
Mendapuk Hendrar Prihadi Walikota Semarang sebagai pembicara utama, Benk Mintosih Wakil Ketua PHRI Jateng sebagai moderator dan dipandu oleh Adi Andriyanto sebagai Host, bincang santai virtual (podcast) tersebut, banyak memaparkan rencana kedepan pemulihan bisnis untuk pelaku industri pariwisata dalam menghadapi masa new normal.
Hendi sapaan akrab orang nomor satu Kota Semarang ini, mengatakan, untuk pemulihan bisnis industri pariwisata bakal diberlakukan Standar Protokol covid – 19 Bagi Pengusaha bisnis penginapan dan resto.
“Pengusaha industri pariwisata harus mempuyai Ketersediaan Masker, Hand Sanitizer, Desinfektan, Alat Ukur Suhu Bad dan wajib memiliki sertifikat tambahan dari dinas kesehatan dan wajib selalu kembali di peroleh / di uji saat akan mendampingi group peserta travel, khususnya ke luar negeri,”ujarnya, dalam acara bincang virtual yang banya diikuti warganet, belum lama ini.
Lebih Lanjut, ditegaskan Hendi, untuk kegiatan acara dihotel dan resto yang sudah diberikan ijin membuka jam operasional. Venue tersebut, harus bekerjasama dengan RSUD setempat untuk menyiapkan paket test swab untuk pengunjung yang tengah menginap atau menghelat acara di hotel dan resto.
“Paket test swab bisa didapatkan di RSUD dengan harga khusus untuk pengusaha hotel dan resto. Dan untuk kegiatan pernikahan kami juga membuka kelonggaran untuk hotel dengan syarat dan kebijakan yang sudah ditentukan sesuai dengan protokol kesehatan covid-19,” imbuhnya.
Dari hasil bincang santai digital tersebut, PHRI Jateng dan Star Hotel Semarang salah satu bisnis hospitality yang ada di Kota Semarang Siap menyambut dan menerapkan kebijakan new normal. Seperti yang diungkapkan Bambang Mintosih GM Star Hotel Semarang, Jika kelonggaran yang diberikan oleh Pemerintah Kota Semarang tersebut, menjadi peluang baik untuk pelaku usaha penginapan dan kulinari kembali menumbuh kembangkan roda ekonomi dari industri pariwsata.
“Sebuah peluang baik untuk kami pelaku industri pariwisata khususnya bidang penginapan dan kulinari. Kebijakan kelonggaran jam operasional yang diberikan pemerintah Kota Semarang ini, menjadi semangat kami untuk memberikan kontribusi terbaik membuka peluang usaha roda bisnis perekonomian. Tentunya, protokol kesehatan covid-19 tetap kami kedepankan guna melindungi pelanggan (masyarakat) dan karyawan kami sendiri,” terang Benk Mintosih. (ucl/muz)