JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Masa perkuliahan TA 2021/2022 sudah dimulai, sebanyak 454 mahasiswa baru (Maru) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Surakarta mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
Materi PKKMB selain pengenalan kampus juga mempersiapkan mahasiswa menjadi enterpreneur dengan menghadirkan Nara sumber kelas nasional, seperti Syafi’i Efendi dan Marcplus Inc Hermawan Kartajaya.
“STIE Surakarta tidak sekedar mencetak sarjana, tapi kita cetak pengusaha atau enterpreuner sejati. Bahkan kita dorong selagi masih menjadi mahasiswa sudah bekerja atau berwirausaha. Maka sejak masuk kita sudah berikan motivasi dengan menghadirkan tokoh enterpreneur nasional seperti Tim Hermawan Kartajaya dan Syafi’i Efendi.” Kata Dr Budi Istiyanto, ketua panitia PKKMB, saat pembukaan PKKMB di kampus STIE Surakarta, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Selasa (24/8/2021).
Giat PKKMB digelar secara daring selama lima hari, di kampus Makamhaji Kartasura Sukoharjo, dengan agenda pengenalan kampus, talkshow tiga pilar visi STIE tentang teknologi informasi, Talkshow enterpreneur bersama Syafi’i Efendi, Talkshow ekonomi kreatif bersama Marcplus, Talkshow wawasan kebangsaan dan belanehgd bersama Mohamad Toha anggota DPR-RI bela negara, revolusi mental, narkoba dan kepalangmerahan.
“Sesuai anjuran pemerintah STI Surakarta melaksanakan PKKMB secara daring. Alhamdulillah, Tahun ajaran ini ada 454 mahasiswa baru, meningkat dibanding tahun ajaran sebelumnya hanya 380 mahasiswa,” imbuh Dr Pardi, Ketua STIE Surakarta, saat membuka PKKMB.
Disampaikan Dr Pardi, jumlah pendaftar sebanyak 698, setelah dilakukan seleksi ada 454 yang lolos administrasi. Jumlah tersebut disesuaikan ratio ruangan dan dosen.
Sebagai program unggulan, STIE Surakarta menyiapkan sarjana tanpa skripsi, namun diganti artikel ilmiah dan portofolio.
“Ada satu program unggulan kami, sarjana tanpa skripsi. Karena kami menciptakan enterpreneur maka fokus kami menciptakan lapangan kerja sendiri ataupun karyawan siap kerja. Sejalan dengan program merdeka belajar kampus merdeka,” imbuh Dr Sunarto Isstianto, pendiri STIE Surakarta.
Sejak berdiri tahun 1993, STIE pertama di solo ini fokus program akuntansi dan manajemen, mencetak enterpreneur dan bekerja sebelum lulus.
Hal tersebut juga didukung kebijakan selama pandemi, yakni pembelajaran konsultasi selama 24 jam. Sebagai komitmen para tenaga pengajar dalam mencetak pengusaha berkualitas. (Dea)