JATENGPOS.CO.ID. SEMARANG – Tradisionalisme di era moderen menjadi sebuah tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh generasi muda. Semangat untuk menjunjung tinggi tradisionalisme di tengah moderenitas terus digelorakan oleh civitas STIKES Karya Husada Semarang.
Semangat itu juga yang diterapkan dalam peringatan Hari Kartini dan Pemilihan Duta Kampus periode 2018/19, Jumat (20/4). Diharapkan mahasiswa terpilih dapat mengharumkan nama kampus dan menjadi panutan bagi mahasiswa lain.
“Anak muda sekarang cenderung tidak suka yang tradisional dan lebih suka yang moderen karena lebih hits. Misalnya dari pakaian, di negara yang dikenal atas kesopanannya ini justru cara berpakaian sudah mengikuti gaya Barat. Hal ini yang ingin kami angkat untuk peringatan Hari Kartini dan Pemilihan Duta Kampus 2018 ini,” kata Ovtalia Andriyani, ketua panitia Kartini’s Day dan Pemilihan Duta Kampus STIKES Karya Husada Semarang.
Ovtalia menjelaskan dalam peringatan hari Kartini tahun 2018 ini dimeriahkan dengan lomba memasak khusus dosen dan pemilihan Duta Kampus. Untuk pemilihan Duta Kampus 2018/19 sendiri diikuti oleh 19 peserta dari semua jurusan di STIKES Karya Husada Semarang.
Belasan peserta itu beradu kecerdasan, ketangkasan berbahasa Inggris, keterampilan individu, dan Budi pekerti yang baik. Empat juri yang terdiri dari tiga dosen STIKES Karya Husada Semarang dan Miss Inspiring Wardah 2017/18, Linda Ratna Silvia, memberikan penilaian menentukan.
“Duta kampus ini dipilih untuk mengharumkan nama kampus dan mengenalkan kampus STIKES Karya Husada Semarang sebagai salah satu yang terbaik di Kota Semarang. Duta yang terpilih akan mengemban tugas dan tanggung jawab tersebut selama satu tahun ke depan. Ini adalah gelaran keempat,” ungkapnya.
Ovtalia menambahkan salah satu contoh tugas Duta Kampus adalah ikut memberikan sosialisasi ke SMA-SMA. Tidak hanya itu mereka juga akan turun ke masyarakat untuk sosialisasi kesehatan.
“Untuk pemilihan Duta Kampus tahun ini masing-masing peserta juga diberi waktu memaparkan mengenai hari Kartini dan juga tentang tradisionalisme di era moderen. Pemaparan dilakukan dalam bahasa Inggris,” paparnya.
Sementara itu menurut Duta Kampus STIKES Karya Husada Semarang periode 2017/18, Zaenal Mukhtar (20) dan Anggi Anjela (20) mengungkapkan kesannya selama dipercaya sebagai Duta Kampus. Menurut mereka Duta Kampus merupakan tanggung jawab besar. Selain harus mengharumkan nama kampus, mereka juga harus bisa menjadi panutan bagi mahasiswa lain.
“Perilaku sehari-hari sebisa mungkin harus menjadi contoh baik bagi yang lain. Kami berpesan untuk. Duta Kampus 2018/19 yang terpilih nanti agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik,” ujar keduanya. (har/biz/sgt/muz)