Strategi Komunikasi Politik Gen Z Baliho Sekar Tandjung dan Gusti Bhre Viral, Pengamat : Tepat Sasaran!

BALIHO GEN Z:Baliho bertuliskan ‘mbak-mbak berkacamata siap mendampingi mas-mas berkacamata itu’ yang terpasang di Kawasan Flyover Manahan Solo. (ade ujianingsih/Jatengpos)

JATENGPOS.CO ID, SOLO – Di sejumlah titik strategis di kota Solo terpasang baliho ‘mbak-mbak berkacamata siap mendampingi mas-mas berkacamata itu’. Praktis, kemunculan baliho di sejumlah titik strategis di Kota Bengawan ini menjadi fenomena di kalangan anak muda.

Tak sedikit, diantara anak muda Kota Solo yang membuat aksi dengan berfoto menggunakan background baliho tersebut. Bahkan, mereka juga mengklaim jika sosok berkacamata itu merupakan dirinya. Aksi yang mereka lakukan ini, juga diunggah di story media sosial (medsos). Termasuk di status WhatsApp yang mereka miliki. Tentu, hal itu mengundang penasaran di kalangan mereka.

Akun @ayukdewi ‘mbak mbak idaman nih perempuan sebahu berkacamata’, @g.millenia ‘siapa ni!! Aku gak berkacamata tapi aku juga mau sama mas mas berkacamata itu’ dan masih banyak.

Baca juga:  Siswa Dominico Tewas di Kolam Renang Jatidiri

Pengamat Politik, Akhmad Romdhon mengatakan, pola komunikasi yang dilakukan berbeda dengan baliho bakal calon pemimpin Kota Solo yang sebelumnya telah muncul. Menurutnya, ada pesan komunikasi yang ingin disampaikan ke masyarakat.

iklan

“Asumsi yang dibangun adalah ini bagian supaya publik diminta untuk menebak. Tapi, sebenarnya tebakan itu mudah, ketika masing-masing figur tersebut mengonfirmasi di masing-masing akun media sosial mereka,” ujar Romdhon, Jumat (9/8/2024).

Staf pengajar sosiologi FISIP UNS ini juga mengakui, jika strategis politik yang dilakukan itu sangat menarik karena ini merupakan bagian dari komunikasi yang dilakukan di tingkat partai masih intens.

“Artinya, jadwal pendaftaran masih di akhir Agustus 2024. Sehingga, upaya ini bisa sebagai sosialisasi awal ke publik,” tegasnya.

Baca juga:  Olahraga Jalan Kaki Bareng Ganjar, Ini Pesan Kevin Herjono untuk Anak Muda

Disinggung terkait banyaknya anak muda yang menggunakan baliho tersebut sebagai background ber-selfie dan diunggah ke medsos, Romdhon mengatakan, bahwa hal itu sebagai indikasi positif meleknya kalangan muda terhadap politik. Selain itu, juga menandakan kesadaran para figur untuk menyasar kalangan anak muda agar aktif berpolitik.

“Yang jelas di tahun 2024 di tahun politik, pemilih muda dan pemula itu totalnya 50an persen lebih. Itu berlaku di Pilpres dan Pileg. Jika ditarik mundur, maka angka terebut akan bertambah. Secara spesifik, ini kesadaran para figur memang sengaja untuk menyasar pemilih muda dan pemula. Ini salah satu pendekatan soft campaign (kampanye halus-red) untuk menjangkau sekaligus mempromosikan figur-figur yang akan maju di Pilkada besok,” jelasnya.

Baca juga:  Pengrusakan Atribut Bacabub Wina Sukowati Marak di Sragen

Baliho ‘mbak dan mas berkacamata’ itu, kata Ramdhon, mirip dengan strategi politik yang diterapkan saat Pilpres 2024. Lalu, direplikasi ke tingkat Kota/ Kabupaten maupun Provinsi.

“Itu membangun awareness (kesadaran-red) bahwa Pilkada itu adalah bagian yang harus diapresiasi oleh anak muda. Apalagi, figur-figur tersebut juga muda juga ya. Sehingga, strategi itu dipakai juga,” pungkasnya. (dea/jan)

iklan