Sudirman Berharap Anin dan Afif Kembali Sekolah dan Bisa Ikut UN

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Calon Gubernur Sudirman Said rupanya memberikan perhatian terhadap isu pendidikan. Dia berharap adanya evaluasi menyeluruh dalam pengelolaan pendidikan menengah atas di Provinsi Jawa Tengah.

Hal itu terkait dengan kasus yang terjadi pada SMA Negeri 1 Semarang. “Jangan sampai ada solusi yang salah diambil atas masalah ini,’’ katanya kepada Jateng Pos, Sabtu (3/3).

Sudirman berharap, agar baik Anin maupun Afif tetap dapat melanjutkan sekolah dan ikut pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang sudah di depan mata. “Menghadapi masa Ujian Nasional, harus ada solusi yang bijaksana.  Saya berharap Anin dan Afif segera masuk sekolah dan bersiap-siap menghadapi UN,’’ tukasnya.

Sudirman mengatakan, penyelesaian kasus tersebut harus dikembalikan kepada tujuan pendidikan. Menurutnya, esensi pendidikan adalah membangun pengetahuan, kreativitas dan inisiatif anak.

“Apapun tindakan yang dilakukan pihak sekolah tidak boleh keluar dari tujuan pendidikan tersebut,’’ katanya.

Menurutnya, kronologi dari peristiwa tersebut harus dilakukan investigasi seakurat mungkin. Adanya dugaan bully dari senior kepada yunior harus diinvestigasi dengan cermat, sehingga tidak mematikan kreativitas dan minat berorganisasi.

Kasus bully hrs diinvestigasi dengan baik, tetapi tindakan kepada aktivis OSIS jangan sampai mematikan kreativitas dan minat berorganisasi. Apalagi, kehidupan berorganisasi bagi anak didik amat penting dalam membangun kemampuan “life skills”.

Dikatakan, melakukan skors terhadap anak didik harus dilakukan dengan amat berhati-hati, dan tidak gegabah.  Hal itu menyangkut masa depan anak didik di masa mendatang.  “Pada level kebijakan, dinas pendidikan provinsi perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh,’’ lanjutnya.

Afif dan Anin diputuskan oleh SMAN 1 Semarang agar dikembalikan kepada orang tuanya. Mereka tidak diizinkan bersekolah karena adanya dugaan kekerasan yang dilakukan keduanya saat proses Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) sebagai program OSIS sekolah yang bersangkutan. Mendekati pelaksanaan UN, status Anin dan Afif yang saat ini duduk di kelas XII masih belum jelas. (drh/udi)