Sudirman Ingin Jateng Berkedaulat Energi

Sudirman Ingin Jateng Berkedaulat Energi
Sudirman Ingin Jateng Berkedaulat Energi

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Bakal calon gubernur Jateng Sudirman Said bertekad akan membangun kedaulatan energi daerah di Jateng jika kelak terpilih menjadi gubernur. Energi baru terbarukan (EBT) di Jateng saat ini menurutnya masih belum optimal.

“Jateng itu subur, punya enam gunung berapi, 38 waduk, dan sembilan daerah aliran sungai utama dengan 41 anak sungai. Jika dioptimalkan mampu memberikan ketahanan energi daerah,” katanya, saat menjadi narasumber Seminar Nasional Masa Depan Energi dan Sumber Daya Alam/Mineral di Jawa Tengah, di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Rabu (24/1).

Berbekal pengalaman sebagai menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), pada masanya, bahwa tiap daerah diwajibkan membuat Rencana Umum Energi Propinsi (RUEP). Gubernur memiliki kepentingan mengatur itu yang berguna bagi daerah dan propinsi.

“Saya masih mencari dokumentasi itu (di Jateng) saat di ESDM karena tiap daerah untuk menyusun RUEP. Energi fosil pasti habis, ada gunung api itu bisa menghasilkan energi panas bumi, waduk dan sungai bisa menghasilkan energi untuk listrik. Saya akan mendorong itu,” katanya.

Selain mendorong EBT, pengelolaan energi daerah  harus bebas dari perilaku korup, tidak jujur, dan mementingkan kepentingan kelompok di atas kepentingan nasional akan sulit melaksanakan pembangunan energi.

 

“Kedaulatan energi itu jangka panjang, Karena itu jika menggunakan kalender Pemilu, yang lima tahunan, pembangunan energi tidak pernah akan bisa dilaksanakan. Pembangunan energi harus berpikir untuk generasi mendatang,” tandasnya.

Dalam data yang dimilikinya, bauran EBT di Jateng baru 4 persen dari 7.299 megawatt atau sekitar 337 megawatt. Masih jauh di bawah ratas-rata nasional yang 9 persen.

“Kalau dipilih rakyat Jateng jadi gubernur saya akan panggil para pengusaha pembangkit listrik untuk meningkatkan bauran EBT di pembangkitnya. Saya kira kalau pemimpinnya jujur, tidak punya kepentingan pribadi dan kelompok, pengusaha akan nurut,” pungkasnya. (aam/udi)