
JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Kepala desa merupakan pimpinan daerah di wilayah desa. Diperlukan keahlian dalam melaksanakan di tingkat desa dalam hal perencanaan dan optimalisasi manajemen.
Calon Gubernur Jateng Sudirman Said merencanakan peningkatan kapasitas kepala desa jika terpilih sebagai Gubernur Jateng di Pilgub 2018 mendatang. “Kepala desa juga harus memiliki kemampuan manajerial, melalui kursus kepemimpinan kepala desa akan meningkatkan optimalisasi manajemen dalam memimpin desa,’’ tukasnya.
Calon gubernur (cagub) Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 2, menilai anggaran pemberdayaan manusia di Jateng selama ini masih kurang. Mantan Menteri ESDM tersebut mengatakan akan meningkatkan hingga tiga kali lipat untuk kesejahteraan masyarakat Jateng melalui program pemberdayaan manusia.
“Misalnya untuk pemberdayaan perempuan, nilainya sekitar Rp 30 miliar saja, idealnya bisa sampai 50 persen dari alokasi anggaran yang ada,’’ imbuhnya.
Sudirman Said menyampaikan paparannya di depan pimpinan cabang dan pimpinan wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah dalam kegiatan “Taaruf Calon Pemimpin Jateng” di kantpr PW Muhammadiyah Jateng Jalan Singosari Semarang, Sabtu (31/3).
“Itu kecil sekali saya pikir bisa dinaikkan 2-3 kali lipat, (selama ini) hanya Rp 30 miliar saja. Saya ambil skrup 30 persen (sampel keseluruhan) manusia (Jateng). Idealnya sampai mendekati 50 persen (anggaran),” kata Sudirman Said dalam kegiatan taaruf calon pemimpin Jateng di PW Muhammadiyah Jateng Jalan Singosari, Sabtu 31 Maret 2018.
Sudirman mengatakan, anggaran pemberdayaan manusia digelontorkan melalui sektor pemberdayaan perempuan dan anak, sektor ketenagakerjaan, serta pemberdayaan petani.
Pada sektor pemberdayaan petani, Sudirman Said mengambil sampel kasus di Kecamatan Cepu Kabupaten Blora. Sektor pertanian dan ternak unggulan di daerah tersebut sudah direncanakan menjadi output program dalam rencana andalan yakni Program 1.000 lumbung pangan dan ternak Jateng. Program tersebut merupakan salah satu dari 22 program kerja andalan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah.
“Di Blora, Cepu (khususnya) satu kecamatan bisa menghasilkan 6.000 ternak dalam setahun. Coba dikembangkan di Jateng hasilnya akan signifikan. Termasuk pertanian, ada pengelolaan lengkap dengan fasilitas lantai jemur dan penggiling padi yang memadai,” kata Sudirman Said.
Sektor pengembangan potensi sumber daya manusia (SDM) menurutnya dimulai dari perbaikan di bidang pendidikan yakni di sekolah formal seperti pesantren hingga non formal di panti asuhan. Bidang pendukung yakni pada sektor kesehatan, pengembangan pelatihan kerja, dan pendidikan untuk perempuan dan anak.
Sudirman ditantang peserta taaruf untuk menunjukkan kartu keanggotaan Muhammadiyah miliknya. Selain itu Sudirman juga diminta mengenakan batik seragam resmi Muhammadiyah terbaru.
Dalam taaruf sesi pertama, pasangan urut nomor 1 Pilgub Jateng Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maemoen juga menjabarkan keterpihakannya pada program pengembangan SDM. Ganjar saat menjadi Gubernur Jateng memiliki program penanganan perempuan dan soal ketenagakerjaan sejak 2016.
“Itu inspirasinya saat perempuan NTT dikirim ke luar Jawa tapi malah jadi trafficking. Sejak saat itu kita meningkatkan kepedulian, dan bekerja sama dengan penegak hukum untuk itu,” kata Ganjar. (drh/udi)